Sukses

Ustaz Yusuf Mansur Kritik Pembiayaan Bank Syariah Mahal

Ustaz Yusuf Mansur mengkritik pembiayaan bank Syariah lebih mahal dibanding bank konvensional.

Liputan6.com, Jakarta - Ustaz Yusuf Mansur mengkritik pembiayaan bank syariah lebih mahal dibanding bank konvensional. Ia menilai, pembiayaan di bank Syariah tidak memihak kepada masyarakat. Padahal sudah waktunya masyarakat mendapatkan pembiayaan yang murah.

“Ini baru permulaan, saya mau buka mahalnya pembiayaan dibandingkan konvensional, biar masyarakat melek. Apa ada kepedulian dunia syariah terhadap syariah itu sendiri? atau hanya tugas dan kepentingan perusahaan? perusahaan syariah?” kata Ustaz Yusuf Mansur dilansir dari Instagram pribadinya, @yusufmansurnew, Jumat (21/5/2021).

Di samping itu, ia mempertanyakan dana-dana di aset manajemen ditempatkan dimana, lalu bagaimana komunikasi yang dilakukan kepada para tokoh dan para pemimpin tentang pembiayaan bank Syariah yang masih mahal.

“PAM (Paytren Aset Manajemen) sebagai satu-satunya yang dari lahir udah aset manajemen syariah juga ga ada pernah diajak bicara, sedikitpun. Bukan untuk apa-apa, untuk perjuangan. Kemana naruh dana di aset manajemen mana? buka-bukaan aja coba. Kemana dan di mana?,” ujarnya.

Tak hanya itu saja, Ia juga mempertanyakan keberpihakan perbankan Syariah terhadap dunia pesantren. Sekaligus mengkritik Kementerian BUMN yang mewadahi Bank Syariah Indonesia (BSI).

“PR juga buat kementrian BUMN untuk membuat dunia syariah asli berpihak bener ke dunia syariah. berani rugi buat dunia syariah. Saya aja berani rugi buat perjuangan, masa negara ga berani. Lagian, perjuangan-perjuangan awal,” jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Banyak Pemodal Asing

Padahal saat ini sudah banyak pemodal asing yang membiayai perbankan Syariah di Indonesia hingga puluhan triliun. Ia berharap rakyat bisa diberi kesempatan untuk mendapatkan manfaat perbankan Syariah secara utuh.

“Saya berharap, rakyat diberi kesempatan untuk dimiliki oleh rakyat seutuh-utuhnya. Carilah jalan, carilah regulasi. Supaya rakyat bisa memiliki, bukan sentimen saham ini mah melainkan kesempatan kayak konglomerat asing membeli 1 bank Syariah, rakyat, bisa,” ungkapnya.

Disamping itu, ia berpendapat perbankan Syariah yang IPO sifatnya hanya basa-basi tidak top manajemen dan pembiayaannya pun tetap mahal. Ia menilai perbankan Syariah tidak ada kemajuan dan tetap tidak berpihak kepada masyarakat.

“Sifatnya basa basi, ga top manajemen dan tetap mahal. Ini asli PR supaya dunia syariah ga berulang ketidakberpihakan masyarakat. saya ya udah males juga kalo dunia syariah ga berubah. Semoga dunia syariah lebih sexy dari dunia konvensional dan bersih dari kepentingan,” pungkasnya.