Sukses

Muncul Seruan Konsumen Dunia Boikot Produk Israel, Apa Dampaknya Bagi Indonesia?

Isu pemboikotan terhadap produk-produk Israel kembali mencuat.

Liputan6.com, Jakarta - Isu pemboikotan terhadap produk-produk Israel kembali mencuat setelah memanasnya Israel-Palestina. Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang menyerukan atas hal tersebut

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah mengatkan, upaya pemboikotan produk Israel tidak akan berdampak kepada hubungan perdagangan Indonesia. Mengingat Indonesia sendiri tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel.

"Kalaupun ada barang-barang produk Israel yang masuk ke Indonesia itu tidak secara langsung dari Israel. Produk-produk itu juga tentunya ada produk substitute-nya," kata Peter saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (22/5).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia masih tercatat melakukan impor barang dari Israel. Pada 2020 misalnya, Indonesia melakukan impor senjata dari Israel senilai USD1,32 atau setara Rp18,61 miliar per USD. Adapun secara volume, total impor senjata dari Israel mencapai 2.674 kilogram (kg) atau 2,67 ton.

Selain senjata, Indonesia juga tercatat melakukan impor barang kelompok Pengolah Data Otomatis Peralatan dan suku cadang berat 2,2 ton dengan nilai mencapai USD39 juta, Peralatan Telekomunikasi 2,6 ton mencapai USD3,9 juta, Alat untuk digunakan di tangan atau mesin 25 ton nilai USD3,7 juta, serta Mesin Jilid Buku Percetakan dan suku cadangnya 43 ton dan nilai USD1,4 juta.

Dia menambahkan, pemboikotan produk-produk Israel juga tidak akan berdampak kepada hubungan Indonesia dengan mitra dagang utama seperti China, dan Amerika Serikat. Terlebih Indonesia tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel, tetapi punya hubungan dagang langsung dengan Israel dan itu pun tidak konsisten.

"Saat ini yang menyerukan boikot produk Israel tidak hanya ada di Indonesia. Tapi juga di banyak negara lain," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ajakan Boikot

Sebelumnya, Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto mengajak seluruh masyarakat tidak lagi menggunakan produk Israel dan meminta pemerintah mengeluarkan kebijakan memboikot produk Israel. Yandri mengutuk keras dan mengecam agresi militer Israel terhadap Palestina di Jalur Gaza yang berlangsung sejak beberapa pekan lalu.

“Kita meminta pemerintah memboikot produk-produk Israel. Produk mereka tidak boleh lagi masuk ke Indonesia. Kemudian pemerintah tidak perlu membuka hubungan diplomatik dan pembicaraan-pembicaraan regional,” ujarnya di Jakarta, Jumat (21/5)

Menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, Israel harus dijadikan musuh bersama oleh seluruh negara di dunia karena apa yang telah dilakukan negara tersebut sangat tidak mencerminkan kemanusiaan. Selain itu Yandri juga meminta pemerintah agar tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

“Tidak ada kompromi dengan Israel sampai kapan pun. Kita minta Pemerintah Republik Indonesia tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” ujar Yandri.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com