Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka mendorong pelaksanaan vaksinasi Covid-19, Bank BCA mengalokasikan anggaran Rp 1 juta per karyawan untuk pelaksanaan vaksinasi gotong royong. Biaya tersebut meliputi harga vaksin untuk 2 kali penyuntikan dan perlengkapan lainnya seperti membayar jasa tenaga kesehatan dan tenaga vaksinator.
"Kurang lebih per orang kita anggarkan Rp 1 juta per orang yang kita bayarkan, termasuk untuk vaksin, tenaga kesehatan dan lain-lainnya," kata Direktur Utama BCA, Tjahtja Setiaatmadja dalam Virtual Press Conference Vaksinasi Insan BCA, Jakarta, Senin (24/5).
Baca Juga
Meski begitu Tjahtja belum bisa memastikan total anggaran yang akan dikeluarkan perusahaan untuk program vaksinasi gotong royong. Sebab program ini berjalan sesuai dengan ketersediaan vaksin Sinopharm.
Advertisement
Sementara target vaksinasi karyawan dan keluarganya tercatat hingga 60 ribu orang. Namun, jumlah karyawan tetap di BCA tanpa anak perusahaan sebanyak 25 ribu.
"Kalau BCA sendiri yang sudah karyawan tetapnya ada 25 ribu orang," kata dia.
Di sisi lain, ada juga kebijakan pemerintah yang mempersilakan karyawan dengan kriteria khusus mendapatkan vaksin program pemerintah. Sehingga pendataan karyawan yang akan mengikuti vaksinasi gotong royong masih terus dilakukan.
"Jumlahnya masih belum dipastikan, makanya ini angkanya masih bergerak terus," kata dia.
Untuk itu, BCA belum mengalokasikan anggaran khusus untuk biaya program vaksinasi. Namun, pihaknya hanya mengalokasikan anggaran vaksinasi per karyawan Rp 1 juta.
Â
Reporter:Â Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
BCA Berambisi Sulap Mobile Banking Jadi Super App, Ini Strateginya
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) akan menjadikan BCA Mobile menjadi Super App. Ini artinya, BCA Mobile akan dikembangkan menjadi platform yang menawarkan berbagai layanan dalam satu aplikasi.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja, mengatakan untuk menghadirkan Super App bukan perkara mudah. Pasalnya, akan banyak integrasi di dalam layanan tersebut.
Saat ini, BCA memiliki dua layanan internet perbankan yaitu mobile banking (BCA Mobile) dan internet banking yaitu KlikBCA. Namun cara kerja keduanya berbeda.
Untuk BCA Mobile, cara mengaksesnya hanya dengan menggunakan kode akses dan PIN. Sedangkan pengguna KlikBCA bergantung pada token atau Key BCA untuk melakukan transaksi.
Pihak BCA sedang berusaha untuk menggabungkan kedua layanan tersebut.
"Kita saat ini sedang berusaha untuk mencoba menggabungkan dahulu apakah internet banking ini bisa masuk ke aplikasi kita, kemudian digunakan bersama-sama," jelas Jahja dalam konferensi pers pada Kamis (22/4/2021).
Ia juga menyoroti tentang pentingnya ekosistem di era digital. Namun, pendanaan, kredit dan pembayaran tetap menjadi fokus utama perbankan sebagai sumber pendapatan.
Advertisement
Gaet e-Commerce
Untuk membangun Super App ini, BCA juga akan menggandeng platform e-commerce untuk memperkuat ekosistem digitalnya. Menurut Jahja, BCA sedang mempersiapkan platform khusus untuk e-commerce di dalam aplikasinya.
"E-commerce ini bisa mendapatkan satu platform di BCA, itu yang sedang kita persiapkan, mungkin tidak dalam waktu dekat, kareena ini membutuhkan berbagai persiapan luar biasa pelik. Satu demi satu, platform demi platform akan kita upload di aplikasi kita," kata Jahj.
"Sehingga kita bisa punya aplikasi yang bukan hanya untuk pembayaran, tapi juga bisa menjadi tempat bagi nasabah dan ecommerce untuk berjualan. Notabene-nya, kita dorong nasabah kita tempatkan produknya onboarding di e-commerce tersebut," sambungnya.
Direktur BCA, Santoso, menambahkan sejatinya kehadiran fitur Lifestyle di BCA Mobile merupakan cikal bakal dari Super App. Banyak nasabah menggemari fitur tersebut untuk belanja harian, membeli tiket pesawat, kereta api dan voucher gim, serta memesan hotel.
Transaksi melalui fitur Lifestyle diklaim terus tumbuh, bahkan sudah memiliki loyal konsumen.
"Satu hal yang menarik adalah repeat customer, hampir 50 persen konsumen-konsumen itu membeli berulang selama 3- 4 bulan ini. Ini perkembangan yang baik dan nanti kita akan terus tingkatkan," ungkap Santoso.Â