Sukses

Cek Saldo hingga Transfer di ATM BTN Gratis

BTN memastikan transaksi cek saldo, tarik tunai, dan transfer ke sesama nasabah Bank BTN di mesin ATM BTN gratis

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN memastikan transaksi cek saldo, tarik tunai, dan transfer ke sesama nasabah Bank BTN di mesin ATM BTN gratis atau tidak dikenakan biaya.

Corporate Secretary Bank BTN Ari Kurniaman mengatakan nasabah Bank BTN baru akan dikenakan biaya transaksi jika melakukan transaksi cek saldo, tarik tunai, dan transfer di mesin ATM Link milik bank lain. “Nasabah Bank BTN yang bertransaksi di ATM BTN, mulai dari cek saldo, tarik tunai, hingga transfer ke sesama Bank BTN tetap gratis,” jelas Ari di Jakarta, Selasa (25/5).

Selain itu, Ari juga mengajak nasabah BTN untuk memanfaatkan layanan mobile banking BTN. Mobile banking BTN telah dilengkapi berbagai fitur menarik mulai dari cek saldo, transfer, hingga fasilitas pembayaran dan pembelian. Di samping mobile banking, nasabah Bank BTN juga dapat memanfaatkan layanan internet banking Bank BTN untuk bertransaksi.

“Melalui mobile banking BTN, kami menyediakan fasilitas banking from home, sehingga melalui sentuhan di layar ponsel, nasabah bisa melakukan cek saldo hingga transfer ke sesama BTN secara gratis,” tutur Ari.

Sementara itu, layanan perbankan Bank BTN juga dapat diakses dari 45.000 jaringan ATM Link yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk dapat menikmati layanan dari jaringan ATM Link milik bank lain, nasabah Bank BTN hanya perlu mengeluarkan biaya transaksi senilai Rp2.500,- untuk cek saldo dan Rp5.000,- untuk tarik tunai.

Kemudian, untuk transfer ke bank lain dikenakan biaya senilai Rp4.000,-. Biaya tersebut masih jauh lebih murah dan terjangkau dibandingkan dengan biaya transaksi di jaringan selain ATM Link.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Transaksi ATM Link Kena Biaya Justru Rugikan Bank BUMN

Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) berencana untuk menyesuaikan tarif penggunaan ATM Link mulai 1 Jhni 2021. rencana itu mendapat kritikan dari  Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah. 

Piter mengatakan, rencana menarik biaya untuk transaksi cek saldo dan tarik tunai kepada nasabah bank BUMN di ATM Link tersebut justru akan merugikan bisnis bank pelat merah. Bahkan, bisa memberi perspektif buruk dalam jangka panjang.

"Saya kira keputusan bank Himbara tidak akan menguntungkan mereka, atau bahkan bisa merugikan dari perspektif jangka panjangnya," katanya saat dihubungi Merdeka.com, Senin (24/5/2021).

Piter mengatakan, saat ini, persaingan bisnis perbankan sudah memasuki era baru. Diantaranya dengan bertambahnya kompetitor baru selain dari sejumlah provider di luar perbankan.

"Mereka tidak hanya bersaing dengan sesama bank tetapi juga dengan fintech yang lebih efisien. Termasuk diantaranya bisa melakukan transfer secara gratis," tekannya.

Oleh karena itu, Himbara diminta untuk terus bersolek dengan mempercepat transformasi layanan secara digital. Tak hanya itu, upaya untuk mengedepankan efisiensi biaya yang dibebankan kepada nasabah juga dinilai penting untuk meningkatkan daya tarik bisnis di era ini.

Artinya, adanya biaya untuk transaksi di ATM Link ini justru seharusnya dihapus.

"Kalau bank Himbara masih mengandalkan posisinya sebagai bank pemerintah saja, tidak melakukan inovasi meningkatkan layanan digital juga, memperbaiki efisiensi, mereka bisa kalah bersaing nantinya," ketusnya.