Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian menggelar rapat koordinasi lintas Eselon 1. Rapat koordinasi tersebut membahas secara khusus Food Estate di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng) sebagai program ketahanan pangan nasional.
Dalam arahannya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menekankan lima hal terkait program Food Estate tersebut. Pertama, kata Mentan SYL, program Food Estate tak hanya sekadar tanaman padi, tetapi juga komoditas lainnya.
"Program Food Estate ini harus multi komoditas. Ada padi di situ, ada hortikultura dan lainnya," papar Mentan SYL, Kamis (27/5/2021).
Advertisement
Kedua, Mentan SYL juga menekankan program Food Estate harus tersentuh mekanisasi. Menurutnya, sebagai program Food Estate harus menjadi percontohan pertanian yang maju, mandiri dan modern.
"Ciri pertanian yang maju, mandiri dan modern itu ditandai dengan mekanisasi dan penggunaan teknologi," ujar Mentan SYL.
Arahan Selanjutnya
Ketiga, ia juga meminta seluruh pihak terkait harus saling terkoordinasi dalam penyelenggaraan Food Estate ini.
"Koordinasi ini penting agar semua bergerak seiring sejalan menyukseskan Food Estate yang merupakan program penyediaan pangan masyarakat itu," tutur Mentan SYL.
Keempat, Mentan SYL juga berharap Food Estate harus menjadi model yang bisa diimplementasikan di lokasi lain.
"Food Estate ini sebagai model harus menjadi contoh untuk bisa digerakkan ke lokasi lain," tuturnya.
Kelima, Mentan SYL meminta agar Food Estate mengedepankan industri hilirisasi, serta juga penting untuk mewujudan korporasi sehingga perekonomian dan kesejahteraan petani dapat meningkat.
"Petani agar maju harus berkorporasi agar hasil usaha tani ini lebih baik dan meningkatkan pendapatan petani, selain itu Industri hilir harus segera masuk sehingga seluruh komponen ini dapat berjalan dengan baik," harap Ali.
Advertisement
Food Estate Tingkatkan IP
Direktur Jenderal PSP Kementan, Ali Jamil menegaskan, program Food Estate yang telah digagas sejak tahun di lalu di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas sangat membantu peningkatan IP.
"Tahun ini kami terus bekerja keras untuk terus dapat menyempurnakan pekerjaan di lapangan untuk dapat memenuhi pangan negeri ini," papar Ali.
Ali juga menegaskan jika pihaknya akan terus menjalin koordinasi dengan Kementerian PUPR khususnya terkait dengan penyelesaian konstruksi fisik tata kelola air di Blok A5 Dadahup, sehingga lahan pada daerah tersebut dapat dioptimalkan dan dapat digunakan untuk pertanaman dan panen menggunakan introduksi full mekanisasi.
"Kita harus bekerja sama, terus bersinergi, pastikan dahulu konstruksi fisik yang berhubungan dengan pintu pintu air atau tata kelola air lainnya selesai, sehingga introduksi mekanisasi tidak terkendala, lalu segera kita olah untuk pertanaman, pastikan bahwa program Food Estate ini tertata dengan baik sehingga sebagai percontohan berhasil dalam segala aspek," pungkas Ali.
(*)