Liputan6.com, Jakarta PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyelesaikan pembangunan 29,46 kilometer (km) jalan tol baru sepanjang 2020. Adapun total jalan tol yang dioperasikan Jasa Marga mencapai 1.191 km di akhir tahun lalu.
Beberapa ruas jalan tol baru yang dioperasikan, antara lain Jalan Tol Pandaan Malang Ruas Pakis-Malang sepanjang 3,11 km. Kemudian Jalan Tol Manado-Bitung Ruas Manado Danowudu sepanjang 26,35 km.
“Seiring dengan pembangunan ruas-ruas tol baru di Tahun 2020, Total Aset Jasa Marga tercatat sebesar Rp 104,09 triliun, tumbuh sebesar 4,4 persen jika dibandingkan Tahun 2019,” kata Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru, dalam konferensi pers RUPS Tahunan 2020, Kamis (27/5/2021).
Advertisement
Selain itu, EBITDA Jasa Marga mencapai Rp5,98 triliun. Serta perusahaan tetap mampu mempertahankan Margin EBITDA tetap stabil pada level 62 persen dengan melakukan berbagai efisiensi.
Efisiensi tersebut dapat mengimbangi penurunan volume lalu lintas dan pendapatan tol sebagai imbas dari diterapkannya kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat, di antaranya School and Work From Home (SFH & WFH).
Kemudian Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga Pengendalian Transportasi, yang menyebabkan terjadinya penurunan Pendapatan Tol pada Tahun 2020 menjadi sebesar Rp 8,76 triliun.
Kendati begitu, Jasa Marga juga membuktikan komitmen untuk terus tumbuh, dengan memperoleh konsesi Jalan Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 75,82 km.
Jalan tol dengan nilai investasi sebesar Rp 14,26 triliun ini akan melintasi akan melintasi dua provinsi sekaligus, yaitu Provinsi Jawa Tengah (67,05 km) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (8,77 km).
“Dengan adanya penambahan konsesi baru ini, maka hingga akhir tahun 2020, konsesi Jalan Tol Jasa Marga di seluruh Indonesia mencapai 1.603 Km,” pungkasnya.
Saksikan Video Ini
Jasa Marga Putuskan Laba 2020 Jadi Dana Cadangan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk berhasil membukukkan seluruh Laba Bersih Atribusi Pemilik Entitas Induk Jasa Marga Tahun 2020 sebesar Rp 501,05 miliar, dan laba tersebut ditetapkan sebagai cadangan.
Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru, mengatakan, ditetapkannya laba tersebut sebagai cadangan lantaran saat ini Jasa Marga perlu memperkuat capital structure di tengah pandemi COVID-19 yang turut berdampak terhadap bisnis Perseroan.
“Dalam kegiatan ini, jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Jasa Marga melaporkan konsistensi kinerja usaha pada Tahun 2020. Pencapaian kinerja positif dapat dilihat dari kemampuan Jasa Marga untuk tetap mencatatkan laba bersih yakni sebesar Rp 501,05 miliar,” kata Dwimawan, dalam konferensi Pers, RUPTS Jasa Marga, Kamis (27/5/2021).
Selain itu, Jasa Marga juga tetap mampu mempertahankan Margin EBITDA tetap stabil di Tahun 2020 pada level 62 persen dengan melakukan berbagai efisiensi, untuk dapat mengimbangi penurunan volume lalu lintas dan pendapatan tol sebagai imbas dari diterapkannya kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat.
Di antaranya School and Work From Home (SFH & WFH), Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga Pengendalian Transportasi, yang menyebabkan terjadinya penurunan Pendapatan Tol pada Tahun 2020 menjadi sebesar Rp 8,76 triliun.
EBITDA Jasa Marga pada Tahun 2020 tercatat sebesar Rp5,98 triliun. Selain itu, seiring dengan pembangunan ruas-ruas tol baru di Tahun 2020.
“Total Aset Jasa Marga tercatat sebesar Rp 104,09 triliun, tumbuh sebesar 4,4 persen jika dibandingkan Tahun 2019,” ujarnya
Advertisement