Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) geram lantaran sejumlah simpul transportasi seperti pelabuhan dan bandara belum terkoneksi dengan baik ke jalan akses. Menurut dia, ketiadaan akses tersebut terjadi tidak hanya pada satu pelabuhan atau bandara.
Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna mengatakan, minimnya okupansi akibat belum terhubung baik dengan jalan akses jelas terlihat pada Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Hal ini yang kemudian dianggapnya salah satu proyek yang tidak jelas.
Baca Juga
"Bandara Kertajati, itu kan dengan belum selesainya Tol Cisumdawu kan optimalisasinya tidak sesuai harapan. Jadi dengan belum selesainya jalan tol, bandaranya ya enggak maksimal," kata Yayat kepada Liputan6.com, Sabtu (29/5/2021).
Advertisement
Adapun pembangunan Jalan Tol Akses Bandara Kertajati target dirampungkan pada September 2021. Akses tol ini nantinya akan tersambung dengan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 60,10 km, yang target selesai akhir 2021.
Selain Bandara Kertajati, Pelabuhan Internasional Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat juga disebut Yayat masih minim akses. Meski dideklarasikan Jokowi sebagai salah satu pelabuhan terbesar, nyatanya operasional Patimban belum optimal karena secara konektivitas belum terhubung dengan baik.
"Patimban itu juga belum selesai jalannya, belum tuntas lah. Jadi artinya peran optimalisasi fungsi Patimban ya tunggu jalan. Jadi pelabuhan tuh ya terpaksa harus nunggu kondisi jalan sudah selesai baru lah dia operasional," ungkapnya.
Kalau dipaksakan dengan jalan-jalan lokal belum maksimal lah, kelancaran bongkar muatnya belum bisa baik," tegas Yayat.
Pelabuhan Patimban sebenarnya sudah memiliki jalan akses sepanjang 8,2 km yang tuntas dikerjakan dan dapat dilintasi pada Januari 2021.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jalan Tol
Selain jalan akses, Pelabuhan Patimban juga akan dilengkapi dengan jalan tol akses, dimana pembangunannya baru memasuki tahap prakualifikasi pelelangan yang akan dilaksanakan pada 17 Juni 2021.
Proyek Tol Akses Patimban juga mengalami perubahan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dari pemrakarsa swasta (unsolicited) menjadi pemrakarsa pemerintah (solicited).
Dengan demikian, pembangunan Jala Tol Akses Pelabuhan Patimban baru bisa dimulai pada 2022.
"Itu yang harus disinergikan. Misal pelabuhan tahun 2019 dibangun, selesainya tahun 2021. Jalan harusnya bisa enggak dibangun 2019, sehingga ketika pelabuhan selesai jalannya juga selesai," imbuh Yayat.
Advertisement