Sukses

Mendag: Pak Presiden Ingin Masyarakat Jadi Pelanggan Spartan Produk Indonesia

Dengan jumlah penduduk yang banyak, produk-produk buatan Indonesia bisa menjadi tuan rumah di tempatnya sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menjelaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin agar masyarakat Indonesia menjadi pelanggan yang spartan. Diharapkan masyarakat Indonesia selalu loyal dan menjadikan produk dalam negeri sebagai produk utama. 

"Pak Presiden menuturkan 270 juta masyarakat Indonesia bisa jadi pelanggan barang buatan Indonesia yang spartan, loyal dan yang mengedepankan produk Indonesia," kata Muhammad Lutfi dalam diskusi online: Bangga dengan Belanja Barang Buatan Indonesia, Jakarta, Senin (31/5/2021).

Lutfi mengatakan dalam menjalan bisnis, pelaku usaha harus melihat faktor permintaan barang. Dalam hal ini, penduduk Indonesia bisa menjadi salah satu sumber permintaan barang utama dengan jumlah penduduk yang mencapai 270 juta jiwa.

Dia meyakini dengan jumlah penduduk yang banyak, produk-produk buatan Indonesia bisa menjadi tuan rumah di tempatnya sendiri. Sebab produk Indonesia memiliki kekhasan dan kearifan lokal yang bisa ditawarkan para pelaku usaha kepada konsumennya.

"Saya lihat bahwa kita bisa jadi tuan rumah sendiri dengan kemapuan, kekhasan dan kearifan lokal yang bisa kita tawarkan dari pelaku usaha Indonesia," katanya.

Untuk itu saat ini pemerintah ingin dalam waktu dekat menggenjot dua sektor usaha produk UMKM. Antara lain di bidang fesyen muslim dan makanan-minuman halal yang menjadi konsumsi harian masyarakat.

"Ini semestinya bisa jadi pasar yang loyal, sangat dinamis, baik dan menjanjikan pertumbuhkembangan dari pasar industri makanan muslim," kata dia.

Apalagi jumlah penduduk negara OKI yakni 1,7 miliar telah bekerja sama dengan negara-negara Islam. Bila produk dalam negeri bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri, maka pelaku usaha Indonesia bisa menguasai pasar masyarakat muslim dunia.

"Kalau kita bisa kuasai pasar Indonesia, kita juga bisa kuasai pasar Islam. Ini bisa dikerjakan Indonesia," katanya optimis.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Tujuan Utama di Balik Gerakan Bangga Buatan Indonesia

Sebelumnya, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan tiga tujuan utama dari program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang dimulai sejak Mei 2020.

Pada tahun ke-2 Gernas BBI, Kemenperin bertindak sebagai Movement Manager (Manajer Gerakan) pada Mei 2021 dengan melibatkan pemerintah daerah, pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM), platform teknologi pemasaran, pembayaran, logistik, ekosistem pendukung industri, media dan masyarakat.

Tema Gernas BBI pada bulan ini adalah Festival Joglosemar. Acara Puncak Festival Joglosemar yang dilaksanakan di Candi Borobudur pada 20 Mei 2021 ini menampilkan produk Artisan dari daerah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta yang telah dikurasi oleh Bank Indonesia, melalui fashion show dan pameran.

Kemenperin sebagai penanggungjawab acara, telah melakukan beberapa hal untuk menyukseskan acara ini. Salah satu tujuan pelaksanaannya yaitu mendorong lebih banyak Usaha Mikro Kecil Menengah di Tanah Air.

"Tiga Tujuan dilaksanakannya Gernas Festival Joglosemar ini yaitu meningkatkan jumlah industri kecil dan menengah yang on boarding. Menciptakan value creation bagi IKM/UKM, dan meningkatkan permintaan produk-produknya," kata Agus dalam acara Gernas Bangga Buatan Indonesia Festival Joglosemar di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis (20/5/2021).

3 dari 3 halaman

Dimulai Mei 2020

Sejak dimulainya program Gernas BBI sejak Mei 2020 hingga April 2021, telah ada 5.714.631 unit UMKM yang masuk atau on boarding ke ekosistem digital.

Pemerintah akan terus mendorong artisan lokal naik kelas, masuk e-commerce dan meningkat penjualannya. Pemerintah optimistis target pencapaian 30 juta UMKM on boarding pada 2023 dapat dicapai bersama.

Bahkan Agus mengatakan, mendorong hingga 8 juta UMKM untuk menggunakan platform e-commerce pada tahun ini. Sebelumnya target pemerintah hanya 6,1 juta.

"Dalam rangka mendukung tujuan utama Gernas BBI ini targetnya 6,1 juta UKM/IKM on boarding di marketplace. Tapi mungkin kita bisa dorong lagi jangan hanya 6,1 juta, tapi bisa 7-8 juta. Dengan kerja keras, kita bisa capai itu," ungkap Agus.Â