Liputan6.com, Karangasem Desa Menanga merupakan salah satu dari enam desa di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali yang berhasil memajukan kondisi perekonomiannya. Salah satu bukti nyatanya, kini Desa Menanga menyandang predikat sebagai desa percontohan dari BRI atau dikenal dengan Desa BRIlian.
Ya, usaha Desa Menanga untuk sampai di titik ini bukanlah hal yang mudah. Membutuhkan waktu lebih dari lima tahun bagi Desa Menanga untuk membenahi setiap kekurangan di daerahnya, sekaligus melengkapi dan mendukung segala kebutuhan warganya.Â
Baca Juga
Kadek Sumadiarta salah satu pengurus BUMDes Artha Dharma Duta mengakui terlepas dari pembenahan yang dilakukan pengurus bumdes, kondisi desa masih terbatas. Infrastruktur misalnya.Â
Advertisement
"Kondisi infrastruktur di Desa Menanga belum banyak pembangunan karena keterbatasan biaya dan letak masyarakat dengan desa itu berjauhan. Ada delapan dusun yang letaknya cukup jauh dan terpencil dan kami juga ada kondisi masyarakat yang memang tidak bisa dijangkau, stunting juga, kemiskinan," jelasnya.Â
"Kalau pakai jarak, kita masuk ke pelosok, dibatasi dengan beberapa sungai, kalau fasilitas jalan tidak mencakup semua dusun, ada yang memang kondisi jalan memprihatinkan."
Di tengah keterbatasan itu, ternyata warga Desa Menanga juga sempat terlibat dengan rentenir. Ketika masa tanam tiba misalnya, warga Desa Menanga yang berprofesi sebagai petani terpaksa harus meminjam uang ke rentenir dengan bunga yang cukup besar.
Kondisi itu jelas sangat memprihatinkan dan merugikan warga desa. Oleh karena itu, pada 2012, BUMDes Artha Dharma Duta pun didirikan yang diprakarsai oleh Perbekel Menanga, I Wayan Suartana.Â
"Saat itu beliau melihat kondisi masyarakat yang terlilit utang dengan rentenir. Pedagang kesulitan nyari akses modal, berdasarkan kondisi itulah dibentuk bumdes," jelas Kadek.Â
Dengan modal awal dari swadaya beberapa orang di Menanga, akhirnya BUMDes pun berhasil dijalankan hingga akhirnya pada 2015 mendapat suntikan dana dari Pemerintah Provinsi Bali sebesar Rp1,2 miliar. Dana tersebut dimanfaatkan untuk membantu keluarga miskin di Desa Menanga yang saat itu berjumlah 200 KK.Â
"Pada 2015-2018 angka kemiskinan turun menjadi sekitar 34 KK. Pada 2019-2020 turun lagi sekitar 20an keluarga miskin," jelas Kadek.Â
Namun tahun lalu angka kemiskinan melonjak lagi dan masyarakat yang menjadi keluarga miskin karena putus kerja otomatis bertambah karena pandemi Covid-19. Untungnya selama beberapa tahun bumdes berjalan efektif, pengelolaan keuangan berjalan lebih baik.Â
Apalagi ditambah adanya layanan dari agen BRIlink yang membuka peluang bagi warga untuk bergerak maju dalam meningkatkan kesejahteraannya. Rino Fahri selaku mantri BRI Desa Menanga mengatakan bahwa ada tiga agen BRIlink yang bekerja sama membantu warga desa.Â
Ya, warga pun diedukasi terkait digitalisasi. Hadirnya agen BRIlink di Desa Menanga, kata Rino, jelas menjadi angin segar bagi masyarakat setempat, agar terbebas dari rentenir.Â
"Agen BRIlink menjadi solusi bagi masyarakat untuk dapat layanan perbankan tanpa kantor terutama nasabah kami yang letaknya jauh dari kantor unit ataupun yang terkendala waktu, dalam bertransaksi tanpa harus terikat jam pelayanan nasabah," jelasnya.
Predikat Desa BRIlian
Selain kehadiran Agen BRIlink, Desa Menanga juga membantu warganya dengan melibatkan warganya agar proaktif dalam setiap kegiatan di Bumdes. Salah satunya, melibatkan warga di beberapa unit usaha yang dimiliki Bumdes.Â
"Untuk pengelola di internal bumdes kami juga mengajak dua orang dari keluarga tidak mampu," kata Kadek.Â
Tak hanya itu saja, Bumdes Artha Dharma Duta juga membantu masyarakat setempat untuk menjalankan usaha, seperti warung kelontong. Ya, masyarakat diajak untuk terlibat langsung dalam hal pengelolaan usaha.Â
"Misalnya di unit usaha perdagangan kami ajak dua orang, mereka itu sambil diajarkan untuk berbisnis. Kami ambil yang sesuai kebutuhan, di perdagangan saat ini baru empat dusun artinya baru empat warung yang dibantu untuk pembangunan usaha," jelasnya.Â
Di unit perdagangan ini, bumdes juga bekerja sama dengan kelompok masyarakat lain untuk menjual telur ayam kampung dan ayam ras.Â
"Di samping sumber air, Menanga juga punya potensi salah satunya penghasil telur ayam kampung dan ayam ras. Awalnya kelompok masyarakat ini menjual ke pasar lokal ada sekitar 35 kelompok. Bumdes juga bekerja sama dengan kelompok tersebut untuk memenuhi kerja sama dengan toko kue di Denpasar di Garuda, di bandara untuk kerja sama pengadaan telur di Bali," jelasnya.
Â
Advertisement
BUMDes Artha Dharma Duta
Selain itu, BUMDes Artha Dharma Duta juga memiliki unit usaha lain, seperti pengolahan air bersih (PAM Desa). Unit usaha ini hadir karena melihat potensi sumber daya alam yang dimiliki Desa Menanga.Â
"Sumber air di Desa Menanga banyak sekali, salah satunya terkenal di pusat pemandian teganan (Dusun Teganan) yang bermula dari bendungan untuk pengairan subak untuk pertanian disulap dijadikan wahana pemandian bersama, seperti waterboom," kata Kadek.Â
Semua unit usaha dari bumdes ini terintegrasi secara tidak langsung ke BRI. Itu artinya, BRI melalui agen BRIlink berhasil mengubah pola ekonomi Desa Menanga.Â
"Masyarakat dengan adanya bumdes menjadi agen brilink dimudahkan dalam proses pembayaran. Masyarakat jadi nggak antre lagi. Kondisi di Rendang itu hanya ada satu bank untuk melayani 6 desa, masyarakat bisa berjam-jam jadi mengantre. Dengan adanya agen brilink, mereka tidak mengantre," kata Kadek.Â
Tak hanya untuk urusan pembayaran, Agen BRIlink juga memudahkan masyarakat untuk melakukan simpan pinjam. Rino mengatakan bahwa saat ini BUMDes Artha Darma Duta memiliki total transaksi rata-rata per bulan adalah 600 transaksi.Â
"Untuk digitalisasi Desa Menanga selain memanfaatkan Agen Brilink kami juga memberikan layanan e-banking khususnya nasabah simpanan agar mudah dalam bertransaksi dan bisa dilakukan setiap saat," jelas Rino.Â
Dari setiap usaha yang dilakukan BUMDes Artha Dharma Duta yang bekerja sama dengan agen BRIlink, akhirnya masyarakat bisa hidup lebih sejahtera. Bahkan kini, Desa Menanga memetik hasil dari yang sudah dituainya selama bertahun-tahun dengan menjadi salah satu pemenang dalam kompetisi Desa BRIlian.Â
Â
(*)