Sukses

Kartu Prakerja Gelombang 17 Resmi Dibuka, Segera Daftar

Pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 17 resmi dibuka pada Sabtu siang (5/6/2021) tepat pukul 12.00 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja mengumumkan bahwa gelombang 17 resmi dibuka pada Sabtu siang (5/6) tepat pukul 12.00 WIB. Angin segar ini disampaikan oleh Head of Communications Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu.

"Teman2, (Kartu Prakerja) gelombang 17 dibuka hari ini jam 12.00 WIB," ujar Louisa melalui pesan singkat, Sabtu (5/6).

Adapun, kuota yang tersedia di periode kali ini hanya sekitar 40.000 orang. Mengingat, kata Louisa, Kartu Prakerja gelombang 17 ini merupakan gelombang tambahan yang akan memanfaatkan kepesertaan yang dicabut dari gelombang 12-16.

"Sekitar 44.000 (kuota) karena hanya memulihkan kepesertaan yang dicabut dari (Kartu Prakerja) gelombang 12-16," terangnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan membuka pendaftaran gelombang 17. Pada gelombang ini, manajemen akan memanfaatkan kuota dari peserta yang dicabut jatahnya dari gelombang-gelombang sebelumnya.

"Jadi, teman-teman yang sekarang belum mendapatkan program Kartu Prakerja itu sabar, kami akan buka gelombang 17 yang akan memanfaatkan dari ini tadi, yang tidak dimanfaatkan (insentifnya)," ujarnya, Jakarta, Kamis (22/4).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Jumlah Penerima Kartu Prakerja

Denni menuturkan, hingga kini jumlah penerima Kartu Prakerja yang dicabut insentifnya sebanyak 29.000 orang. Jumlah tersebut berasal dari penerima program dari gelombang 12, 13, dan 14. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian (Permenko) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja.

Dalam aturan ini disebutkan bahwa, apabila dalam 30 hari pasca menerima uang pelatihan Kartu Prakerja, peserta belum memanfaatkannya untuk membeli pelatihan, maka status kepesertaannya harus dicabut.

"Ini tentu saja patut untuk disesalkan. Kenapa, teman-teman sudah daftar. Dan kemudian sudah mendapat (insentif). Tetapi kok tidak manfaatkan bantuan yang telah diberikan," kata Denni.

Saat ini, insentif para peserta yang tidak digunakan tersebut telah dikembalikan ke kas negara. Manajemen akan memanfaatkan dana insentif yang terkumpul tersebut untuk kembali membuka gelombang selanjutnya, termasuk gelombang 17 nanti.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

3 dari 4 halaman

Jangan Ngarep, Saldo Pelatihan Kartu Prakerja Tak Bisa Diuangkan

Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menegaskan bahwa saldo pelatihan tidak bisa diuangkan, melainkan harus digunakan untuk membeli pelatihan pertama dan pelatihan seterusnya. Jika tidak maka saldo tersebut akan hangus dan kembali ke kas Negara.

“Kita akan memperbaiki atau meningkatkan edukasi kita terkait dengan saldo pelatihan, bahwa saldo pelatihan itu tidak bisa diuangkan jadi harus dihabiskan, Rp 50 perak sisa saja itu diambil ibu Sri Mulyani (Menteri Keuangan). Jadi teman-teman pokoknya udahlah ambil pelatihan,” kata Denni dalam Pemaparan hasil survei Persepsi Penerima Kartu Prakerja, Kamis (20/5/2021).

Lanjutnya, PMO terus berupaya melakukan perbaikan-perbaikan agar penerima Kartu Prakerja bisa lebih leluasa dan mudah dalam menjalankan pelatihannya. Misalnya, PMO sudah menggunakan mesin learning untuk memberikan rekomendasi pelatihan yang cocok untuk peserta yang bersangkutan, apabila peserta tersebut bingung dalam menentukan pilihan.

“Jadi kita sudah menggunakan mesin learning, misalnya saldo latihannya sisa Rp300.000 nanti bisa lihat di dashboardnya situ ada recommendation berdasarkan profil yang mirip dengan peserta dari ratusan ribu pengguna sebelumnya, dan itu masih cukup dengan Rp 300.000 sisa saldonya,” jelasnya.

Ke depannya PMO juga akan berinvestasi lebih banyak mempromosikan Program Kartu Prakerja melalui Facebook. Ternyata pengaruh sosial media itu sangat besar, hal itu tercermin dari hasil survei yang dilakukan oleh Cyrus Network kepada 2.000 responden penerima kartu prakerja.

Dimana di urutan kedua sebanyak 28,2 persen sumber utama peserta memperoleh informasi tentang Program Kartu Prakerja melalui media sosial, sementara yang paling besar berasal dari dari teman,  dan sisanya mereka peroleh dari media online, televisi dan media cetak.

“On top dari itu kita juga tapi belajar dari hasilnya Cyrus kita akan berinvestasi lebih banyak di Facebook karena ternyata tuh sosialisasi tadi kan media sosial nomor dua dari teman. Tapi untuk media sosial itu instagram nomor satu itu sudah cocok dengan strategi kita, tapi strategi komunikasi kedua adalah Facebook jadi kita ingin kemudian sosialisasinya lebih banyak ke situ,” pungkasnya. 

4 dari 4 halaman

Update Terbaru, 44 Ribu Kepesertaaan Kartu Prakerja Dicabut

Manajemen Pelaksana (PMO) program Kartu Prakerja melaporkan, ada sebanyak 44 ribu peserta Kartu Prakerja dari gelombang 12-16 yang dicabut kepesertaannya karena tidak membeli program pelatihan pertama.

"Ada 44 ribu penerima Kartu Prakerja dari gelombang 12-16 yang dicabut kepesertaannya karena tidak membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari sejak ditetapkan sebagai penerima," jelas Head of Communications Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Louisa Tuhatu, Kamis (20/5/2021).

Adapun masa pembelian pelatihan pertama untuk gelombang 16 telah berakhir pada hari Kamis, 29 April 2021 pukul 23.59 WIB.

Dengan adanya pemutusan pada 44 ribu peserta ini, Manajemen Pelaksana telah bersiap untuk membuka pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 17. Kuota formasinya akan mengacu pada jumlah peserta yang diputus kontrak sejak gelombang 12 hingga 16 tersebut.

Namun, Louisa sejauh ini belum memberikan konfirmasi bagaimana proses pembukaan pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 17, dan berapa besaran kuota yang dipersiapkan.

Lebih lanjut, Louisa juga mengajak seluruh peserta Kartu Prakerja yang masih aktif untuk memanfaatkan dana pelatihan Rp 1 juta sebelum akhir 2021 ini.

"Mereka yang masih ada di dalam ekosistem memiliki waktu sampai 15 Desember 2021 untuk memanfaatkan dana pelatihan Kartu Prakerja sebesar Rp 1 juta," imbuh Louisa.