Sukses

Pembangunan 1.000 Pertashop di Pesantren Ciptakan Banyak Wirausaha Baru

Pembangunan 1.000 unit Pertashop di Pondok Pesantren akan menciptakan wirausaha baru, peluang usaha, dan pemerataan ekonomi.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, Arsjad Rasjid mengatakan pembangunan 1.000 unit Pertashop di Pondok Pesantren akan menciptakan wirausaha baru, peluang usaha, dan pemerataan ekonomi.

Arsjad yang menjabat sebagai Ketua Dewan Penyantun Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), mengatakan keberadaan Pertashop akan menghidupkan perekonomian masyarakat setempat, juga menciptakan kemandirian ekonomi umat.

“Saatnya kebangkitan ekonomi umat dimulai dari pesantren. Pembangunan 1.000 unit Pertashop adalah program inklusif yang berdampak positif bagi penguatan ekonomi, kemandirian ekonomi umat, dan peluang bagi Pondok Pesantren untuk mandiri. Keberadaan Pertashop juga akan mendorong lahirnya wirausahawan baru dari Pondok Pesantren,” kata Arsjad di Jakarta, Senin (7/6/2021).

Arsjad yang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia, periode 2021-2026, mengungkapkan bahwa Masyarakat Ekonomi Syariah, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), BPH Migas, PT Pertamina (Persero), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk akan bersinergi untuk membangun 1.000 unit Pertashop di jaringan pesantren Masyarakat Ekonomi Syariah.

“Pembangunan Pertashop makin memperluas distribusi bahan bakar minyak di negeri ini. Apalagi saat ini baru sekitar 1.670 unit Pertashop yang ada di Indonesia,” jelas dia.

Dirut PT Indika Energy Tbk itu mengungkapkan, dari sisi permodalan Masyarakat Ekonomi Syariah bersinergi dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR), pembiayaan investasi, dan fasilitas perbankan lainnya.

“Kami mengapresiasi inisiasi BPH Migas yang berkolaborasi dengan Kementerian BUMN, Pertamina, dan Bank Syariah Indonesia untuk membangun Pertashop di berbagai pesantren. Inisiatif yang luar biasa. Pertashop tidak hanya menjual BBM, tapi juga elpiji, pelumas, dan produk-produk Pertamina lainnya," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pemerataan Ekonomi

Menurut Arsjad, pada masa pandemi Covid-19 saat ini, terdapat dua isu yang harus diselesaikan secara bergotong-royong, yaitu pemerataan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

Pertashop, katanya, menjadi salah satu langkah konkret untuk mewujudkan pemerataan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja.

“Pembukaan Pertashop bakal menciptakan pelaku usaha baru dan sekaligus memperkokoh ekonomi umat. Pertashop juga akan menjadi motor penggerak perekonomian masyarakat, khususnya di lingkungan Pondok Pesantren,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah, Erick Thohir mengungkapkan pentingnya menggerakkan, ekonomi umat pada era pandemi Covid-19. Ia mengatakan dari target pembangunan 10.000 unit Pertashop, 1.000 unit diarahkan untuk digarap pesantren.

“Pandemi mengajarkan kebersamaan. Disaat ekonomi masyarakat terganggu, pemerintah wajib menggerakkan korporasi untuk menjadi lokomotif keseimbangan ekonomi dan katalisator pemberdayaan ekonomi masyarakat,” katanya.