Sukses

Menhub Sebut Mobilitas Masyarakat Terkendali Saat Lebaran 2021

Sudah 15 bulan sejak Covid-19 menjadi pandemi masyarakat tidak bisa beraktivitas dengan leluasa.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengaku bangga dengan para insan transportasi yang telah berhasil melakukan pengelolaan pergerakan masyarakat saat musim lebaran beberapa waktu lalu.

Keberhasilan tersebut tercermin dari pergerakan masyarakat dan pengiriman logistik yang bisa dikontrol dengan baik.

"Kemarin pas lebaran keren banget. Kita bisa lakukan pengelolaan pergerakan manusia dengan baik dan logistik tetap jalan dengan bagus," kata Budi dalam Dialog Publik: Transportasi untuk Kelancaran Logistik dan Kemajuan Ekonomi Di Masa Pandemi, Jakarta, Senin (7/6).

Keberhasilan tersebut kata dia tidak terlepas dari upaya kolaborasi dan sinergi yang baik dari berbagai pihak. Baik itu dari pemerintah, pelaku usaha, dan para pemangku kepentingan lainnya.

Budi mengatakan sudah 15 bulan sejak Covid-19 menjadi pandemi masyarakat tidak bisa beraktivitas dengan leluasa. Ada ancaman kesehatan yang membayangi dan berdampak ke semua sektor, utamanya perekonomian.

"Kalau kita lihat Covid-19 ini sudah 15 bulan dan ini membuat kita tidak bisa leluasa bergerak," kata dia.

Dia mengaku Presiden Joko Widodo menugaskannya untuk mengelola pandemi agar tidak banyak lagi yang menjadi korban. Tetapi disisi lain, perekonomian tetap harus berjalan.

"Presiden sampaikan ke saya, satu sisi kita mengelola pandemi tetapi kita harus bangkitkan ekonomi," kata dia.

Maka, pemerintah pun mengeluarkan berbagai kebijakan yang mengarah pada pengendalian penyebaran virus dengan melakukan berbagai pembatasan. Sisi lain, pergerakan manusia tetap diatur sedemikian rupa agar roda perekonomian tetap bisa berjalan meski terbatas.

"Jadi konsen pemerintah menerbitkan berbagai regulasi dan upaya percepatan pemulihan ekonomi. Pemerintah optimis ekonomi bangkit, didukung dengan protokol kesehatan dan infrastruktur," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Larangan Mudik Efektif, Jumlah Penumpang Angkutan Darat, Laut dan Udara Turun

Penumpang angkutan umum baik udara, laut dan darat turun drastis selama pemberlakuan larangan mudik Lebaran 2021. Dengan ada pelarangan ini, hanya ada sekitar 1,5 juta warga Indonesia yang mudik Lebaran.

"Angkutan udara turun 93 persen, darat 87 persen, kereta api turun 84 persen. Penyebarangan turun 79 persen dan Angkutan laut turun 26 perseb. Ini tentu kita melihat, dengan kebijakan ini keseluruhannnya turun 33 persen," jelas Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, di Jakarta, Rabu (19/5/2021).

Airlangga menjelaskan, pemerintah sudah memprediksi sebelumnya akan ada 17 juta masyarakat yang melakukan mudik jika tidak dilarang. Namun dengan adanya kebijakan larangan mudik, hanya ada 1,5 juta mudik dan 1,1 juta mudik lokal.

"Terkait dengan kebijakan, pemerintah sudah mengambil kebiajakan peniadaan mudik, tanpa peniadaan akan ada 17 juta pemudik, tapi karena ada program peniadaan mudik, penyekatan, itu bisa disekat di perjalanan dengan tes secara random dan dilakukan pengetesan di tempat tujuan, yang mudik sekitar 1,5 juta, keluar Jawa dan di Jawa 1,1 juta," jelasnya.

Menko Airlangga melanjutkan, pemerintah akan terus memperkuat imbauan protokol kesehatan demi menekan angka penularan Covid-19. Kebijakan tersebut akan diikuti oleh pemberlakuan PPKM Mikro dan mempersiapkan ketersediaan rumah sakit (RS).

"Kebijakan ini perlu kita tindaklanjuti 2 minggu ke depan, PPKM mikro perlu dipersiapkan, ketersediaan RS, RS di atas 50 persen itu hanya di beberapa tempat, yang jadi perhatian adalah Sumut, Riau, dan Kepri. Riau itu menerima PMI dari Malaysia dari Kaltim, Kaltara, Kalbar, Medan dan Juanda, itu menjadi perhatian. Dengan kegiatan tersebut, seluruhnya relatif lebih baik dari yang kita prediksikan sebelumnya," tandasnya.

reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com 

3 dari 3 halaman

Larangan Mudik Berakhir, Penumpang Kereta Api Melonjak 5 Kali Lipat

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatatkan kenaikan pengguna KA Jarak Jauh pasca berakhirnya periode larangan mudik Lebaran 2021. Per 18 Mei, jumlah pengguna mencapai 65.000 atau naik lima kali lipat dibandingkan hari sebelumnya.

"Pada 18 Mei 2021, KAI memberangkatkan 65 ribu pelanggan KA Jarak Jauh, naik 5 kali lipat dibanding 17 Mei dimana KAI memberangkatkan 11 ribu pelanggan," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus, saat dihubungi Merdeka.com, Rabu (19/5/2021).

Joni mengungkapkan, adanya peningkatan jumlah pengguna KA Jarak Jauh tersebut tak lepas dari mulai kembali normalnya kegiatan masyarakat. Menyusul, masa libur lebaran tahun ini telah berakhir.

Adapun, rute yang paling diminati ialah sejumlah kota tujuan pulau Jawa. "Seperti rute Jakarta - Yogyakarta PP, Kebumen - Pasar Senen, dan Pasar Senen - Purwokerto," bebernya.

Lebih lanjut, dia memastikan, PT KAI tetap berkomitmen penuh untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan virus Covid-19. Hal ini merujuk pada ketentuan yang berlaku di masa kedaruratan kesehatan ini.

"KAI tentunya memperhatikan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah pada masa pengetatan s.d 24 Mei 2021," tekannya.Â