Sukses

Pemerintah Ajak Swasta Ikutan Program Work From Bali

Bank Indonesia akan menjalankan program kerja dari bali atau Work From Bali (WFB), mulai bulan Juli 2021.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah berharap swasta ikut mendukung program kerja dari Bali atau Work from Bali (WFB). Dikatakan bila program hanya melibatkan ASN dirasa masih kurang berdampak pada peningkatan pariwisata di Bali.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Bank Indonesia akan menjalankan program kerja dari bali atau Work From Bali (WFB), mulai bulan Juli 2021.

Secara bertahap bank sentral mulai ikut menjalankan WFB untuk para dewan gubernur. Demikian pula beberapa biro akan melakukan kegiatan di pulau Dewata.

"Kami dapat update dari Gubernur Bank Indonesia, Juli BI sudah dapat secara bertahap melakukan work from Bali di level gubernur dan beberapa biro," kata Sandiaga di Jakarta, Senin (7/6/2021).

Selain itu beberapa lembaga dan kementerian lainnya di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan juga akan melakukan hal yang sama.

Hanya saja, diakui Sandiaga, upaya WFB yang dilakukan para ASN ini masih dirasa kurang berdampak pada peningkatan pariwisata di Bali.

Alasannya, anggaran belanja tiap kementerian/lembaga masih terbatas. Sebaliknya, program ini akan berhasil kata Sandiaga bila diikuti oleh para perusahaan besar yang dalam kondisi keuangan yang sehat.

"Dari kementerian/lembaga ini sedikit sekali (dampaknya) dibandingkan bila dilakukan dunia usaha dan para profesional lainnya," kata Sandiaga.

 

Saksikan Video Ini

2 dari 2 halaman

Pemancing

WFB yang dilakukan oleh kementerian/lembaga sebenarnya kata Sandiaga, hanya sebagai pemancing agar cara yang sama diikuti oleh kalangan dunia usaha.

Sebab dia melihat banyak perusahaan yang berpotensi melakukan WFB, misalnya perusahaan-perusahaan unicorn yakni Gojek, Grab, Tokopedia, Traveloka dan perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia.

"Makanya kami harap ini sebagai pemicu dan diikuti perusahaan besar. Mereka punya potensi seperti lima perusahaan unicorn yang melakukan komunikasi dengan kami," kata dia.

Sandiaga menambahkan, bila para perusahaan besar ini melakukan WFB, maka dampak yang dihasilkan akan lebih terasa dan lebih besar dari yang ada saat ini. Apalagi bagi perusahaan perintis yang mengandalkan teknologi karena bisa sambil membuat ekosistem yang baru di Bali.

"Mereka ini punya kemampuan dan ini dampaknya akan lebih besar," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com