Liputan6.com, Jakarta Virtual Career Fair akan kembali digelar JobStreet. Rencananya, acara yang menawarkan lowongan kerja ini digelar pada 9 hingga 11 Juni 2021.
Pada Maret 2021, JobStreet telah mengadakan Virtual Career Fair pertama, yang didukung 38 perusahaan yang menyediakan lowongan pekerjaan dan dikunjungi oleh lebih dari 410.000 pencari kerja.
"Kami melihat bahwa Virtual Career Fair telah membantu banyak masyarakat Indonesia dalam menemukan pekerjaan untuk meningkatkan karier mereka," ujar Country Manager JobStreet Indonesia Faridah Lim, Jakarta, Senin (7/6/2021).
Advertisement
Virtual Career Fair adalah cara JobStreet untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan selama masa pandemi dengan aman dan efisien. Di mana para pencari kerja dapat menghadirinya dari kenyamanan rumah mereka masing-masing.
"Setelah melihat hasil yang baik dari Virtual Career Fair pertama, kami berharap Virtual Career Fair kedua bisa membantu lebih banyak lagi pencari kerja dalam menemukan pekerjaan yang dapat membantu mengembangkan karier mereka,” kata Faridah Lim.
JobStreet Virtual Career Fair adalah penghubung antara pencari kerja dan perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan.
Beberapa fitur yang dimiliki JobStreet Virtual Career Fair adalah sebagai berikut:
1. Didukung lebih dari 100 perusahaan yang menyediakan lebih dari 1.000 lowongan kerja.
2. Virtual booth untuk menampilkan perusahaan seperti di job fair offline
3. Konten multimedia dan sesi livestream untuk para pencari kerja
4. Fitur chatbot yang dapat digunakan pencari kerja untuk berbicara langsung dengan perwakilan perusahaan.
5. Akun khusus bagi perusahaan untuk mengakses semua percakapan dengan pencari kerja.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Ini
Ingin Cepat Dapat Pekerjaan, Kuasai Dulu Hal Ini
Country Manager JobStreet Indonesia Faridah Lim mengungkapkan beberapa tips mudah mendapatkan pekerjaan meskipun otomatisasi terus bergulir.
Menurutnya, pencari kerja harus terus menyesuaikan diri dengan perubahan dunia kerja dan teknologi agar berdaya saing.
"Kandidat harus relevan dengan perubahan teknologi. Sebab perubahan sangat cepat terjadi," kata Faridah dalam diskusi online, Jakarta, Senin (7/6/2021).
Selama ini otomatisasi menjadi momok menakutkan bagi pencari kerja. Padahal otomatisasi tak perlu ditakutkan apabila memiliki kemampuan lain diluar kemampuan utama.
"Otomatisasi ditakutkan pekerja, hal ini yang banyak dikhawatirkan, karena adanya pergeseran perubahan yang sangat cepat. Sementara itu, adanya banyak pekerjaan yang bisa dilakukan tanpa melibatkan tenaga kerja manusia terus naik," jelas dia.
Secara rinci, Faridah merangkum tips yang harus dikuasai oleh pekerja bila ingin mudah mendapat pekerjaan.
Pertama, kandidat atau pekerja harus banyak belajar. Kedua, mau mengembangkan diri serta ketiga terus mengikuti perkembangan zaman.
"Kita harus banyak belajar dan mau mengikuti perkembangan. Sehingga kita baru bisa mengikuti kemauan dunia kerja ini. Sehingga otomatisasi tak perlu ditakuti, jika kita memiliki skill lebih. Yang mana pekerjaan kita berpindah jadi otomatisasi, maka kita akan memiliki skill lain yang bisa melangkapi skill kita sebelumnya," tandasnya.
Advertisement