Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan pada penelitian tahun 2004 telah ditemukan cadangan gas metana hidrat di sejumlah perairan nusantara. Volumenya mencapai 840 ribu kubik yang tersebar di wilayah lepas pantai Sumatera bagian selatan, Pulau Jawa di sebelah barat daya dan Selat Makassar di Sulawesi.
"Pada penelitian tahun 2004 ditemukan ada cadangan gas metan hidran dengan volume 840 ribu kubik," kata Arfin dalam Webinar Legal and Policy Framework For the Development of Offshore Methane Hydrate as the Indonesia's Future Transitional Clean Energy, Jakarta, Selasa (8/6/2021).
Baca Juga
Dari cadangan yang telah ditemukan, Arifin menyebut 840 ribu kubik gas metana hidrat ini setara dengan 8 kali lipat cadangan gas alam yang dimiliki Indonesia. Bila ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif baru, maka bisa mendukung ketahanan energi nasional dalam 800 tahun kedepan.
Advertisement
"Jumlah tersebut setara dengan 8 kali lipat cadangan gas alam saat ini. Sehingga kita berharap sumber energi alternatif baru ini bisa mendukung ketahanan energi nasional selama 800 tahun ke depan," kata dia.
Arifin menambahkan bila dilakukan penelitian lebih lanjut, dia memperkirakan akan ada volume cadangan gas metan hidrat Indonesia mencapai 3.000 kubik. Melihat jumlahnya yang berlimpah dan bernilai ekonomi strategis, maka pengembangan gas metana hidrat ini bisa menjadi pilihan dalam menggunakan energi yang lebih bersih daripada minyak dan batubara.
"Pengembangan gas metan ini merupakan opsi yang lebih bersih dibandingkan minyak dan batubara," kata dia,
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengembangan Teknologi
Untuk itu, Indonesia perlu mengembangkan teknologi ekstraksi dan produksinya. Sehingga ini bisa menjadi solusi penyediaan energi baru dan salah satu pendapatan negara yang juga bisa diatur dalam bauran energi nasional.
Sebagai informasi, gas hidrat merupakan zat kristal yang dikenal sebagai senyawa inklusi. Gas hidrat ini berupa molekul gas terperangkap di dalam struktur padatan yang disusun oleh molekul air.
Gas ini merupakan sumber daya hidrokarbon terbesar di bumi, karena 53 persen dari distribusi karbon organik di bumi terakumulasi sebagai gas hidrat. Dua area diketahui menjadi tempat akumulasi gas hidrat, yaitu area permafrost di sekitar Kutub Utara dan sea beds di laut dalam.
Gas hidrat dianggap sebagai salah satu sumber daya paling potensial untuk kebutuhan energi masa depan karena volumenya yang luar biasa besar. Meski sumber daya dan jumlahnya melimpah, pemanfaatan gas hidrat saat ini masih jauh dari yang diharapkan. Belum ada metode dan teknologi produksi yang berhasil dikembangkan secara mapan hingga saat ini.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement