Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sumatera II, Direktorat Jenderal Perumahan bekerjasama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melaksanakan serah terima buku tabungan kepada 400 warga yang menerima bantuan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Total anggaran yang disalurkan untuk pelaksanaan program bedah rumah di Kabupaten Samosir senilai Rp 8 miliar.
Baca Juga
"Melalui penyaluran bantuan program BSPS ini kami ingin meningkatkan kualitas rumah tak layak huni agar lebih layak huni, sehat dan nyaman bagi masyarakat," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/6/2021).
Advertisement
Khalawi menerangkan, program bedah rumah pada dasarnya merupakan bantuan stimulant dari pemerintah yang disalurkan kepada masyarakat agar mereka bisa berswadaya dalam membangun rumahnya. Proses pembangunannya dilaksanakan secara berkelompok dan merata di seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
"Melalui program BSPS ini kami juga ingin kembali mendorong semangat gotong royong antar masyarakat. Jadi nantinya warga penerima bantuan program bedah rumah dibentuk kelompok-kelompok dengan pendampingan dari tenaga ahli program BSPS sehingga mereka saling bantu membantu dalam pelaksanaan pembangunan di lapangan," paparnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Sumatera II Rusli menambahkan, penyerahan buku tabungan merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan program bedah rumah yang dilakukan untuk mempermudah penyaluran dana ke para penerima bantuan. Dalam program BSPS ini masyarakat dituntut untuk berperan aktif dalam pelaksanaan perbaikan rumahnya.
"Tahun ini Kabupaten Samosir mendapatkan alokasi program BSPS untuk 400 warga yang tinggal di rumah tak layak huni. Pelaksanaan program bedah rumah di Kabupaten Samosir dilaksanakan di 4 kecamatan dan 11 desa," jelas Rusli.
Lebih lanjut, Rusli menerangkan, masing-masing penerima bantuan bedah rumah akan mendapatkan dana sebesar Rp 20 juta, dengan rincian Rp 17,5 juta untuk pembelian material bangunan dan Rp 2,5 juta untuk upah tukang melalui dua tahapan.
"Beberapa poin penting, bahwa dalam pelaksanaan di lapangan masyarakat penerima bantuan tidak dipungut biaya apapun dan berhak menerima material bangunan dengan kualitas yang baik sesuai yang telah disepakati oleh toko material bangunan yang mereka tunjuk berdasarkan kesepakatan kelompok," tuturnya.
Advertisement