Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 ikut berdampak ke UMKM di Indonesia. Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Ikhsan Ingratubun mengatakan kondisi pelaku UMKM saat ini mulai mengalami perbaikan dibandingkan dengan tahun lalu.
Sebagian sudah ada yang kembali berjalan menuju arah pemulihan, namun sebagian UMKM lainnya masih terpuruk.
Baca Juga
"UMKM saat ini ada yang sudah bangkrut, ada yang sudah berjalan lagi tapi belum pulih seperti tahun 2019 lalu," kata Ikhsan dalam diskusi online bertema Kreativitas UMKM Bertahan di Masa Pandemi, Jakarta, Rabu (16/6/2021).
Advertisement
Dia menuturkan beberapa UMKM yang bisnisnya kembali berjalan sudah mulai merekrut kembali pegawai. Meskipun jumlah karyawan yang dipekerjakan belum sebanyak sebelumnya.
"UMKM yang bangkit ini sudah ada rekrut karyawan walaupun dari yang tadinya 5, sekarang baru 2 orang,"Â jelas dia.
Sayangnya, kondisi peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19 yang beberapa waktu lalu naik menjadi ancaman bagi pelaku usaha. Pelaku usaha cukup was-was bila pemerintah kembali menerapkan kebijakan pembatasan mobilitas manusia.
"Tapi ini ada ancaman Covid-19 ini naik, mereka khawatir nanti kalau ada PSBB lagi, tapi sekarang ini masih PPKM Mikro," kata dia.
Â
Saksikan Video Ini
Terbantu Kebijakan PPKM Mikro
Kebijakan PPKM Mikro kata Ikhsan dinilai membantu pelaku UMKM untuk bangkit. Sebab masih ada interaksi dan kegiatan jual beli tetap berjalan dengan protokol kesehatan.
Ikhsan menambahkan UMKM yang mampu bangkit di masa pandemi biasanya melakukan transformasi bisnis. Baik itu dengan mengubah model bisnis atau membuka lapak online. Dalam kondisi seperti ini pun tidak sedikit generasi muda yang memanfaatkan kegiatan dengan mulai membuka usaha. Semisal menjual tanaman hias, baju-baju bekas hingga produk-produk kesehatan.
Sehingga tak heran terjadi peningkatan pelapak online selama satu tahun. Semula hanya 1 juta pengguna, kini menjadi 5 juta dalam satu tahun.
"Kami catat ada peningkatan sekitar 5 juta pemain baru di marketplace dari yang sebelumnya 1 tahun tidak lebih dari 1 juta. Ini luar biasa, makanya suka tidak suka UMKM harus masuk digital," kata dia.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement