Sukses

Rp 11,7 Triliun Banpres Produktif Telah Tersalur ke 9,8 Juta Usaha Mikro

Pandemi Covid-19 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) beradaptasi dan bertransformasi secara cepat.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi yang terjadi sejak 2020 mengajarkan kepada dunia usaha khususnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) beradaptasi dan bertransformasi secara cepat.

Pemerintah merespons pandemi ini dengan memberikan bantuan modal kerja, subsidikredit UMKM, hingga relaksasi bunga kredit perbankan demi mempertahankan sektor UMKM. Tidak hanya dari sisi suplainya, pemerintah juga mendorong sisi permintaan agar pengusahaUMKM terus menggeliatkan usahanya meski masih dalam pandemi.

Stafsus Menkop UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari, menyampaikan darisurvei beberapa pihak, khususnya survei yang mengkaji dampak program pemulihan ekonomi nasional (PEN) terhadap UMKM, seperti yang dirilis Lembaga Demografi FMB UI, menunjukkan 99 persen UMKM sudah mendaftar dan menerima bantuan pemerintah.

“Lalu mayoritasnya membelanjakan bantuan tersebut untuk membeli bahan baku dan barang modal,” ujarnya padaDialog Produktif KPCPEN bertema Kreativitas UMKM Bertahan di Masa Pandemi, yang ditayangkan di FMB9ID_IKP, Rabu (16/6).

Masih menurut Fiki, Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro yang sudah tersalurkan hingga saat ini menggapai 9,8 juta usaha mikro atau setara dengan Rp 11,76 triliun.

Jumlah tersebut mencapai 77 persen dari pagu anggaran yang totalnya sejumlah Rp 16,36 triliun. Banpres Produktif tahap kedua akan kembali dibuka pada Juni ini dengan menyasar 3 juta usaha mikro.

Kemenkop UKM juga tengah mengkaji pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) bagi UMKM unggulan untuk bisa mendapatkan kredit hingga Rp20 miliar supaya UMKM Indonesia bersaingdi kancah global.

“Kita berharap ini bisa segera ditetapkan pemerintah,” terang Fiki.

Sebagai salah satu mitra strategis pemerintah, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjelaskan dimasa pandemi mereka terus fokus mendampingi UMKM.

“Total portofolio kredit BRI lebih dari 80 persennya adalah UMKM. Oleh karena itu BRI betul-betul berusaha menjadi mitra strategis pemerintah mengakselerasi program PEN 2021 ini,” terang Direktur Bisnis Kecil & Menengah BRI Amam Sukriyanto.

Menanggapi wacana pemerintah meningkatkan KUR hingga Rp20 miliar, Amam siap menyambut rencana tersebut.

“Kita dengan senang hati menunggu aturan pemerintah yangbaru apabila nanti bisa sampai mengucurkan KUR hingga Rp20 miliar,” ungkapnya.

“UMKM di Indonesia di Indonesia saat ini memang sudah mulai bangkit meski belum pulih seperti 2019 lalu, karena memang banyak yang beralih ke digital. Kami mencatat sekitar 5 juta pemain baru di marketplace online pada saat pandemi ini. Mau tidak mau memang UMKM harus masuk dunia digital atau marketplace supaya bisa bertahan,” ungkap Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

KUR

Menanggapi wacana pemerintah meningkatkan KUR hingga Rp20 miliar, Amam siap menyambut rencana tersebut,

“Kita dengan senang hati menunggu aturan pemerintah yangbaru apabila nanti bisa sampai mengucurkan KUR hingga Rp20 miliar,” ungkapnya.

“UMKM di Indonesia di Indonesia saat ini memang sudah mulai bangkit meski belum pulihseperti 2019 lalu, karena memang banyak yang beralih ke digital. Kami mencatat sekitar 5 jutapemain baru di marketplace online pada saat pandemi ini. Mau tidak mau memang UMKMharus masuk dunia digital atau marketplace supaya bisa bertahan,” ungkap Ikhsan Ingratubun, Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo).

Ikhsan menyampaikan inisiatif Banpres Produktif Usaha Mikro yang digagas dalam programPEN 2020 dan 2021 sangat tepat dalam membantu pengusaha mikro yang pada saat pandemikesulitan modal untuk bertahan.

“Selain pengusaha mikro, ada tipikal UMKM yang tidak mampumembayar utangnya, yang akhirnya diberikan keringanan pembayaran suku bunga kredit,bahkan bunganya didiskon 50 persen lewat kebijakan pemerintah. Untuk UMKM yang mampubertahan di masa pandemi diberikan KUR yang sangat membantu mereka untukbertransformasi,” jelasnya.

Pendapat tersebut diamini Deddy Effendy, Pengusaha Pemilik Palem Craft.

“Kami memang dimasa pandemi bisa merasakan stimulus pengurangan suku bunga kredit. Sehingga pengusahaUMKM bernapas cukup panjang di masa pandemi ini,” terangnya.