Liputan6.com, Jakarta PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), anak usaha BUMN PT Pupuk Indonesia, terpaksa menghentikan operasional karena terkendala pasokan gas yang digunakan sebagai bahan utama pembuatan pupuk.
Hampir 1 bulan pasokan gas dari Medco terhambat, membuat perusahaan berhenti memproduksi pupuk.
Baca Juga
Kendati, manajemen Pupuk Indonesia selaku induk perusahaan PIM memastikan pasokan pupuk ke petani aman meski terjadi kendala operasional PIM.
Advertisement
"Kan kita sudah sentralisasi pemasaran. Jadi untuk wilayah tanggung jawab PT PIM, nanti bisa dipasok dari produsen pupuk lainnya," ujar Head of Corporate Communication PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, Kamis (17/6/2021).
Selain itu, secara nasional stok pupuk di perusahaan mencapai hampir 3 kali lipat dari ketentuan pemerintah sehingga pasokan pupuk ke petani sudah terjamin.
"Iya, tidak ada (hambatan). Jadi masih cukup banyak stok di produsen pupuk lain yang penyalurannya bisa dialihkan ke wilayah PIM," ujarnya.
Menurut data Pupuk Indonesia per April 2021, pupuk subsidi telah disiapkan di gudang lini 1 (produsen) sampai dengan lini 4 (kios resmi) sebanyak 1,5 juta ton.
Stok pupuk subsidi ini tersebar di seluruh Indonesia. Adapun rinciannya, pupuk Urea 689 ribu ton, NPK Phonska 304 ribu ton, ZA 198 ribu ton, SP-36 172 ribu ton, dan pupuk organik Petroganik 145 ribu ton.
Saksikan video Ini
Pabrik Pupuk Iskandar Muda Setop Operasi Gara-gara Pasokan Gas, Sebulan Tak Produksi Urea
PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), terpaksa menghentikan operasional pabrik. Penyebab penghentian operasi akibat terkendala pasokan gas yang digunakan sebagai bahan utama pembuatan pupuk.
Pabrik PT PIM tidak lagi memproduksi pupuk urea hampir satu bulan karena bahan baku gas terkendala dari perusahaan Medco Blok A.
"Selama ini, pasokan gas PT PIM dari Medco, namun dari informasi yang kami terima bahwa sedang adanya pemeliharaan sumur gas perusahaan Medco Blok A," kata Vice President Humas PT PIM Nasrun di Lhokseumawe, seperti melansir Antara, Rabu (16/6/2021).
Nasrun mengharapkan pasokan gas kembali normal dalam waktu yang tidak terlalu lama, sehingga pabrik PT PIM bisa beroperasi memproduksi pupuk urea.
Menyangkut persediaan kebutuhan pupuk urea bersubsidi di wilayah pemasaran PT PIM, Nasrun mengatakan akan tercukupi dari persediaan pupuk urea di Lini I PT PIM.
"Apabila nantinya persediaan pupuk urea habis maka akan disuplai dari persediaan pupuk nasional yang dikelola PT Pupuk Indonesia. Namun, kami berharap pasokan gas bisa cepat teratasi, sehingga pabrik bisa kembali berproduksi," jelas dia.
PT PIM pada tahun 2021 menyiapkan produksi pupuk urea subsidi sebanyak 460,4 ribu ton lebih guna mendukung program kedaulatan pangan pupuk di sejumlah provinsi di Sumatera dan Kalimantan.
Adapun pupuk urea bersubsidi tersebut akan disalurkan untuk Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Â
Advertisement