Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong industri pengolahan komoditas porang semakin berkembang pesat. Terutama industri olahan yang siap ekspor ke seluruh pasar mancanegara. Apalagi, Indonesia adalah negara subur dan memiliki kecocokan untuk mengembangkan budidaya porang.
"Saya berharap semua orang di dunia ini tahu bahwa Porang itu asalnya dari Indonesia. Tentu saya juga mendorong semua pihak dengan kekuatan pertanian yang semakin maju, mandiri dan modern ini mampu menghasilkan porang yang berkualitas," ujar Mentan saat melakukan Kunker di pabrik pengolahan porang di Kabupaten Madiun, Kamis (17/6).
Baca Juga
Menurut Mentan, perusahaan pengolahan porang harus didorong untuk lebih berkembang lagi ke depannya. Hal ini sesuai dengan pesan dan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menaruh perhatian khusus terhadap perkembangan komoditas porang dan sarang burung walet.
Advertisement
"Jadi dalam rangka kerja ekstra ordinary dan kerja lebih hebat lagi untuk kepentingan rakyat hari ini dan masa depan rakyat yang lebih baik. Salah satu pesan spesifik Bapak Presiden adalah kembangkan komoditas Porang dan walet secara optimal. Nah dalam hal ini Kementan baru menanganinya tahun 2020. Porang memang sudah ada walet juga sudah ada tapi belum dalam intervensi secara khusus. Dan hari ini kita akan intervensi," katanya.
Sebagai informasi, Kementerian Pertanian terus mendorong budidaya porang dengan melepas varietas unggul Madiun1 yang memiliki keunggulan cepat panen dan hasil yang berkualitas. Tercatat, luas tanam tahun 2021 untuk Kabupaten Madiun mencapai 752 hektare dan akan ditambah menjadi 800 hektare pada 2022 mendatang.
Di lokasi yang sama, Anggota Komisi IV DPR RI, Ema Umiyyatul Chusnah mengapresiasi upaya Kementerian Pertanian (Kementan) yang terus mempersiapkan bibit porang unggul untuk kebutuhan industri berkualitas. Karena itu, ia mendorong budidaya tanaman porang di Provinsi Jawa Timur semakin menggeliat.
"Porang sangat luar biasa. Nilainya juga luar biasa. Apalagi porang ini bisa ditanam di segala situasi, baik yang banyak pohon (dataran tinggi) maupun dataran rendah. Jadi memang sangat luar biasa. Saya juga melihat dari Balitbangtan sudah berupaya menyediakan bibit porang yang lebih cepat panen. Dan ini harus kita apresiasi," tutupnya.
Â
(*)