Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun 102 rumah di Kawasan Puncak Waringin, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Pembangunan perumahan ini dilakukan atas permintaan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi agar sebagian masyarakat bisa direlokasi.
Baca Juga
"Anda minta relokasi 102 penduduk ke lokasi dan di bangun rumah. Menteri PUPR bilang mereka siap, setuju dan segera dieksekusi," kata Luhut dalam Acara Puncak Bangga Buatan Indonesia: Kilau Digital Permata Flobamora, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (18/6).
Advertisement
Selain itu, usulan pembangunan jalan sepanjang 890 meter di tempat yang sama juga akan dibangun Kementerian PUPR. "Jalan 890 meter juga dieksekusi," sambung Luhut.
Luhut menunjukkan cara inilah yang dilakukan Pemerintah Pusat dalam pembangunan suatu daerah. Menindaklanjuti usulan pembangunan yang diajukan Pemerintah Daerah.
"Jadi Pemerintah Pusat ini melakukan sesuai porsinya. Saya percaya Pak Edi mampu melakukan ini dengan bagus," kata dia.
Dia berpesan agar Pemda bisa bekerja sama dengan Pemerintah Pusat. Selain itu Luhut ini sebagai pejabat negara, Pemda tidak terlalu banyak mengumbar janji namun tidak mengeksekusi berbagai rencana yang telah disampaikan .
"Jangan terlalu banyak omong do something, ngomong banyak gak ada gunanya kalau kita tidak ada aksinya," kata Luhut.
Pemerintah juga akan membersihkan pelabuhan agar menjadi lebih baik dari yang ada saat ini. Berbagai pembangunan ini dilakukan Luhut sebagai salah satu persiapan Indonesia dalam menyambut KTT G20 pada November 2022.
"Saya titip ada target side event di KTT G20 pada bulan November tahun depan. Disiapkan dari sekarang," pesannya.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemerintah Bangun Trotoar Kelas Premium di Labuan Bajo
Menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo untuk menciptakan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata premium di Tanah Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan peningkatkan kualitas layanan jalan pada kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Selain pembangunan jalan baru dan preservasi, peningkatan kualitas layanan jalan dilakukan melalui penataan kawasan pedestrian sehingga memiliki trotoar kualitas premium.
Salah satu pekerjaan penataan kawasan pedestrian dengan kualitas trotoar yang telah selesai adalah peningkatan jalan, trotoar, dan drainase Jalan Soekarno Atas sepanjang 2,19 km, Jalan Soekarno Bawah sepanjang 2,01 km, dan Jalan Simpang Pede sepanjang 4,51 km.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Presiden Jokowi ingin wajah Labuan Bajo berubah. Untuk itu, ketersediaan infrastruktur jalan yang memadai akan mengubah wajah kawasan, sekaligus mempercepat pengembangan destinasi wisata setempat dan meningkatkan layanan bagi wisatawan mencapai lokasi wisata.
"Layanan jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian lokal di kawasan wisata, seperti Labuan Bajo,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (15/6/2021).
Penanganan kawasan pedestrian Jalan Soekarno Atas, Jalan Soekarno Bawah, dan Jalan Simpang Pede dilaksanakan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT, Ditjen Bina Marga sejak 2020. Konsep penataan trotoar jalan tetap mempertahankan tata hijau dengan ditanami pohon agar teduh, terutama tanaman lokal seperti Sakura Flores dan Flamboyan.
Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksana Jalan Nasional III Provinsi NTT, Yanuar Dwi Putra menjelaskan, perbedaan antara trotoar premium dan non premium dari material dan desain yang digunakan, yakni trotoar non premium biasanya menggunakan lantai paving blok.
"Untuk trotoar premium menggunakan PJU (penerangan jalan umum) yang bentuknya mirip dengan tongkat ranger di Pulau Komodo, juga menggunakan lantai trotoar dari andesit yakni batu alam yang dibentuk menjadi persegi untuk ditata rapih, dan dilengkapi tempat sampah, dan kursi untuk melihat sunset,” terang Yanuar.
Advertisement
Program Mitigasi
Lebih lanjut, Yanuar menambahkan, untuk mendukung program mitigasi dampak Pandemi COVID-19, pelaksanaan penataan kawasan pedestrian di Labuan Bajo juga disisipkan kegiatan dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan.
"Karena masyarakat Labuan Bajo banyak yang bergantung pada penghasilan dari sektor pariwisata, pada situasi pandemi seperti saat ini mereka banyak yang pendapatannya berkurang, bahkan kehilangan mata pencaharian. Mereka mendapat penghasilan dengan bekerja menjadi unskilled labour di program padat karya,” ujar Yanuar.
Selain penanganan jalan, trotoar, dan drainase di dalam kota, Kementerian PUPR melalui BPJN NTT juga meningkatkan jaringan jalan yang terhubung dengan kawasan sekitar Labuan Bajo. Pada tahun 2021 terdapat dua paket kegiatan infrastruktur jalan, yakni pengaspalan Jalan Labuan Bajo - Terang - Pelabuhan Bari sepanjang 1,8 km dan Preservasi Jalan Labuan Bajo - Malwatar - Kota Ruteng sepanjang 107,5 km.
Rencananya juga akan dibangun Jalan Labuan Bajo – Tanah Mori menggunakan dana Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai persiapan Labuan Bajo menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan ASEAN Summit 2023 mendatang.
"Dirjen Bina Marga sudah memerintahkan kepada Balai Jalan NTT untuk melakukan lelang dini dengan skemanya multiyears kontrak," pungkas Yanuar.