Sukses

Awas, Resesi Ekonomi Kembali Intai Indonesia Sepanjang 2021

Pemerintah diminta tidak ragu menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom dan Co-Founder Narasi Institute, Fadhil Hasan, meminta pemerintah untuk tidak ragu menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara menyeluruh dan mempercepat vaksinasi.

"Demi pemulihan kesehatan publik, pemerintah sebaiknya menerapkan kembali PSBB dan sekaligus mempercepat vaksinasi," ujar Fadhil, Jumat (18/6/2021).

Dia mengkhawatirkan jika lonjakan kasus Covid-19 varian delta dan kematian akan mengancam pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung. Akibatnya, dikhawatirkan ekonomi akan kembali ke zona resesi.

"Varian Delta ini seperti kotak pandora, bila kita menyikapinya biasa-biasa saja dan akhirnya terbuka, ancaman resesi dapat terjadi di sepanjang 2021," sebutnya.

Oleh karenanya, Fadhil menyarankan pemerintah untuk segera menerapkan kembali PSBB di daerah zona merah sebelum fasilitas kesehatan kolaps dan keadaan semakin tidak terkontrol.

"Selain menerapkan PSBB di zona merah, pemerintah perlu mempercepat vaksinasi di daerah zona merah untuk mencegah penyebaran lebih lanjut Covid 19," imbuhnya.

Namun, Fadhil berkaca pada pengalaman PSBB sebelumnya yang telah menimbulkan dampak negatif cukup signifikan bagi perekonomian nasional.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Perlu Mitigasi

Menurut dia, pemerintah perlu memitigasi kemungkinan ekonomi kembali tumbuh negatif pada triwulan berikutnya dengan asumsi pertumbuhan pada triwulan II akan berkisar 6-7 persen. Fadhil pun mencermati indikator krisis yang terkait dengan ketenagakerjaan, meningkatnya pengangguran dan angka kemiskinan.

"Program bantuan sosial perlu dipercepat dan diperluas disertai efektifitas yang lebih baik. Besar kemungkinan besarnya anggaran bantuan sosial dan kesehatan perlu direvisi lagi dengan mempertimbangkan perkembangan kasus lonjakan baru Covid-19," tuturnya.

Fadhil juga meminta agar pemerintah melakukan peninjauan kembali prioritas pengeluaran anggaran, terutama untuk berbagai program infrastruktur yang berdampak jangka menengah panjang.

"Untuk mendukung terlaksananya program pemulihan ekonomi, BI harus lebih berperan lagi dengan menerapkan kebijakan moneter harus lebih akomodatif melalui skema burden sharing dan penurunan tingkat suku bunga untuk mendorong pertumbuhan kredit," pungkasnya.