Inilah 10 Kota Termahal di Dunia buat Pekerja Asing

Liputan6.com, Jakarta Kota-kota di Asia memimpin daftar 10 kota termahal di dunia bagi karyawan yang bekerja di luar negeri atau ekspatriat.

Ini terkuak dari Survei Tahunan Biaya Hidup 2021 yang dirilis Mercer, firma konsultasi sumber daya manusia dan jasa keuangan terkait, yang berpusat di kota New York.

Dalam surveinya, Selasa (22/6/2021), Mercer menyoroti Asia yang mendominasi peringkat kota termahal di dunia, meskipun ada perubahan signifikan.

Ashgabat, Turkmenistan menempati urutan teratas sebagai kota termahal dunia bagi karyawan internasional, baik di Asia maupun secara global.

Kota ini menggeser Hong Kong yang berada pada posisi kedua. Hong Kong kehilangan posisi teratas yang dipegangnya selama tiga tahun terakhir.

Sementara Singapura berada di peringkat 7, turun dua tempat dari tahun lalu. Kemudian Tokyo, Jepang turun satu peringkat ke posisi 4.

Tokyo dilompati Beirut, Lebanon yang naik ke posisi ketiga, sebagai akibat dari depresi ekonomi yang parah dan ekstensif akibat eskalasi beberapa krisis.

Kemudian Shanghai peringkat 6 serta Beijing ke-9, naik satu posisi di peringkat tahun ini didukung oleh cepatnya pemulihan China dari dampak COVID-19. Kota-kota lain dalam daftar yakni, Zurich (posisi 5), Jenewa (posisi 8) dan Bern (posisi 10).

Global Mobility Leader, Asia Pasifik, Julia Radchenko mengatakan, jika perusahaan secara aktif menilai kembali strategi mobilitas pekerjanya mengingat tantangan kompleks imbas Covid-19.

"Perusahaan menyadari lebih dari sebelumnya bahwa mereka perlu mendiversifikasi skenario mobilitas mereka dan pemberian kompensasi terkait. Dan itu tidak lagi hanya tentang mobilitas geografis, ini tentang mobilitas yang menyiratkan gerakan lateral, tenaga kerja yang terdistribusi, mobilitas geografis, kerja jarak jauh, tugas virtual, dan lainnya," jelas dia.

Dikatakan jika biaya hidup selalu menjadi faktor untuk perencanaan mobilitas global, tetapi pandemi telah menambahkan hal baru yang menyebabkan kompleksitas, serta implikasi jangka panjang terkait kesehatan dan keselamatan karyawan.

"Kerja jarak jauh dan kebijakan fleksibilitas, juga menjadi pertimbangan,” kata Ilya Bonic, Career President dan Head of Mercer Strategy.

Saksikan Video Ini