Liputan6.com, Jakarta - Pengelolaan apartemen oleh pengelola profesional mutlak diperlukan menyusul maraknya berbagai kasus mulai dari lingkungan yang semrawut hingga infrastruktur yang tidak terawat. Hal ini akibat adanya keteledoran P3SRS yang belum membayar karyawan maupun tagihan listrik.
Kasus terakhir yang terjadi adalah seorang penghuni di salah satu apartemen mewah Kawasan Karet Kuningan mengalami perampokan dan kehilangan seluruh barang di unitnya mulai dari AC, lemari, kompor, hingga kulkas.
Baca Juga
Korban mengaku baru menyadari ada masalah setelah ada pemberitahuan melalui surat elektronik bahwa terjadi perubahan nama akun dalam laman penghuni di apartemen tersebut sehingga korban langsung cek ke unitnya.
Advertisement
Oleh karena itu, Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) pun saat ini banyak yang memilih bekerjasama dengan konsultan manajemen properti profesional untuk memastikan pengelolaan apartemen berjalan baik.
Pengamat Properti Panangian Simanungkalit mengatakan P3SRS seharusnya menunjuk profesional untuk mengelola apartemen. Jika warga apartemen menunjuk konsultan profesional semestinya hal-hal tersebut tidak terjadi.
“P3SRS menunjuk profesional dalam setiap rapat umumnya secara demokratis,” kata Panangian di Jakarta, Kamis (24/6/2021).
Panangian pun menyoroti pemerintah daerah (Pemda) yang tidak tegas dalam menegakkan peraturan. Pemda juga selama ini tidak mendalami permasalahan yang terjadi di apartemen. Padahal, berbagai kasus dan persoalan yang muncul di apartemen semestinya tetap berada dalam tanggung jawab Pemda.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Standar Pengelolaan Apartemen
Director, Head of Research & Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus juga menyampaikan kebanyakan P3SRS menyerahkan pengelolaan dan pemeliharaan gedung kepada penyelenggara jasa profesional. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan standar pengelolaan apartemen dengan perumahan tapak (landed house) yang jumlah penghuninya lebih sedikit.
Perumahan tapak dapat dikelola langsung oleh pengurus rukun tetangga mulai dari jasa kebersihan hingga keamanan. Adapun pengelolaan apartemen dengan unit-unit dalam tower lebih merepotkan dari pengelolaan perumahan, sehingga banyak P3SRS yang menyerahkan jasa pengelolaannya ke perusahaan manajemen properti profesional.
Dengan memakai jasa manajemen properti profesional, P3SRS hanya berurusan dengan satu pihak saja. Nantinya pengelola profesional ini membawahi lagi perusahaan penyedia jasa keamanan, kebersihan, maupun mechanical, electrical, plumbing (MEP).
“Berbeda jika P3SRS memilih mengelola mandiri yang berarti harus berurusan dengan ketiga pihak tersebut,” kata Anton.
Memang, pemakaian jasa manajemen properti berdampak terhadap biaya yang lebih tinggi . Namun, ada beberapa keuntungan yang didapat jika menyewa jasa manajemen properti profesional. Pertama, P3SRS tidak berurusan dengan banyak pihak. “Istilahnya, tahu beres gitu,” tegas Anton.
Kedua, kualitas pelayanan konsultan manajemen properti profesional akan lebih baik. Menurut Anton, penyedia jasa manajemen properti adalah perusahaan-perusahaan besar dan terpercaya.
“Jadi dengan kualitas konsultan building management ini tentu kerjannya lebih beres,” ujarnya.
Perusahaan-perusahaan besar ini memiliki standarnya sendiri dalam pengawasannya. Selain itu, juga bisa dilakukan efisiensi biaya hingga bisa menghemat total biaya pengelolaan.
“Gak mungkin apartemen-apartemen bagus pakai jasa pengelolaan yang abal-abal, pasti mereka pilih yang berkualitas,” pungkas Anton.
Advertisement