Liputan6.com, Jakarta Seorang ibu rumah tangga di Bangkalan, Madura berhasil membuktikan diri bahwa dengan menjadi Agen BRILink yakni Laku Pandai BRI, ia mampu meraih sukses dan memberi kebermanfaatan bagi keluarga serta masyarakat sekitarnya.
Farida Hariyati, warga Desa Patereman, Kecamatan Modung, Bangkalan yang berusia 45 tahun telah menikmati keuntungan dari menjadi Agen BRILink. Usaha Agen BRILink yang telah dirintisnya sejak 2016 menambah pundi-pundi penghasilan keluarga. Bahkan Farida dan suaminya, Samsul Arifin mampu beribadah umrah pada 2017 lalu.
Baca Juga
Super Apps BRImo dan Layanan 721 Ribu E-Channel BRI Dipastikan Handal dalam Rangka Natal dan Tahun Baru
BRI Pastikan Kehandalan Super Apps BRImo dan Optimalkan Layanan 721 Ribu E-Channel dalam Rangka Natal dan Tahun Baru
Kontribusi dalam Keberlanjutan Lingkungan, Pertamina Dukung Penuh Festival Ciliwung 2024
"Alhamdulillah, saya tidak menyangka bisa sejauh ini. Bahkan bisa pergi umrah bersama suami. Sekarang ada tambahan usaha membuka SPBU mini di rumah," ungkap Farida baru-baru ini.
Advertisement
Selaku nasabah BRI sejak 1992, Farida tidak perlu berpikir panjang untuk menerima tawaran pihak BRI sebagai salah satu Agen BRILink. Dia berkeyakinan bahwa menjadi Agen BRILink merupakan salah satu bentuk usaha menambah pundi-pundi penghasilan keluarga.
Alhasil, kondisi perekonomian keluarga Farida perlahan meningkat. Penghasilan dari fee Agen BRILink membuat ibu dengan tiga orang anak ini dapat membantu menambah penghasilan suami yang bekerja sebagai sopir.
Pendapatan Rp10 Juta per Bulan
Rata-rata fee yang terkumpul di rekening penampungan milik Farida mencapai Rp14 juta per bulan. Kendati jumlah Agen BRILink semakin bertambah, Farida mampu mengantongi pendapatan di atas angka Rp10 juta per bulan. Selain beribadah umrah, berkat menjadi Agen BRILink, Farida juga berhasil mengantarkan dua orang anaknya meraih gelar sarjana. Bahkan, salah satu anaknya sudah berprofesi sebagai guru di SMP negeri di Bangkalan.
Pendapatan dari sharing fee itu diperolehnya atas sales volume dari jasa layanan transaksi keuangan masyarakat yang dilayani Farida. Mulai dari transaksi pengiriman uang, pembayaran tagihan rekening listrik atau cicilan kendaraan bermotor. Bahkan juga layanan transaksi pencairan Program Keluarga Harapan (PKH) yang dicairkan setiap tiga bulan sekali.
Peak sales volume atau total nominal transaksi terjadi saat pencairan PKH atau bantuan sosial bersyarat untuk keluarga miskin, dimana total sales volume Farida bisa menyentuh di atas 2.000 transaksi. Total sales volume Farida setiap bulannya terdongkrak dengan transaksi pengiriman uang dari warga yang berada di perantauan. Untuk diketahui, mayoritas masyarakat usia produktif di Kecamatan Modung pergi merantau sebagai penjual sate di Palembang dan Bali. Beberapa warga di Kecamatan Modung juga sukses sebagai pelaku usaha besi tua.
Para pelanggan Farida tidak hanya berasal dari Desa Patereman saja, melainkan dari beberapa desa tetangga di sekitarnya seperti Desa Patengteng dan Desa Sebatih. Bahkan ada juga yang berasal dari Kecamatan Sreseh dan Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang.
Advertisement
Kegigihan dan Kerja Keras
Sukses yang dicapai Farida tidak semudah membalikkan telapak tangan. Hal ini dirasakannya saat fitur Electronic Data Capture (EDC) Agen BRILink sebagai produk baru layanan transaksi yang dirilis pada 2014, belum banyak memikat hati para nasabah dan pelanggan. Berkat keuletannya melayani kebutuhan transaksi keuangan masyarakat, Farida menjadi salah satu dari 5 Agen BRILink dengan total sales volume tertinggi se-Kabupaten Bangkalan.
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto meyakini kehadiran Agen BRILink sebagai Laku Pandai dari Perseroan membawa dampak ekonomis maupun non-ekonomis bagi masyarakat. Agen BRILink yang kini tersebar di 55 ribu desa di Tanah Air turut berperan dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi.
Aestika juga mengatakan bahwa keberadaan Agen BRILink membuat masyarakat desa tak perlu jauh-jauh dan repot mendapat layanan keuangan perbankan. Warga yang menjadi Agen BRILink mendapat tambahan pemasukan karena mereka akan mendapat sharing fee dari setiap transaksi keuangan yang dilakukan.
Dari segi ekonomi kehadiran Agen BRILink di daerah berdampak positif karena mereka selama ini kerap terlibat melakukan pemberdayaan masyarakat, dan menambah pendapatan warga desa melalui peluang kerjasama. Selain itu, Agen BRILink banyak membawa manfaat terhadap peningkatan pemahaman dan penggunaan layanan keuangan formal (literasi) oleh masyarakat.
“Jadi kami punya dua misi (untuk memberi fungsi ekonomi dan sosial di daerah). Itu harus menjadi visi kami untuk memberdayakan Agen BRILink agar memberikan fungsi dan manfaat kepada masyarakat sekitar,” ujarnya.
(*)