Liputan6.com, Jakarta Harga emas tergelincir ke level terendah sejak pertengahan April didorong penguatan Dolar AS menjelang rilisnya laporan pekerjaan AS minggu ini, yang diperkirakan akan bertambah dan dapat memperkuat sikap hawkish Federal Reserve baru-baru ini.
Melansir laman CNBC, Selasa (30/6/2021), harga emas di pasar spot susut 0,93 persen menjadi USD 1.761.66 per ounce, setelah menyentuh USD 1.749.20, posisi terendah sejak 15 April.
Baca Juga
Adapun harga emas berjangka AS turun 1 persen menjadi USD 1.763.60.
Advertisement
Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures mengatakan jika selain dolar yang menguat, beberapa investor kemungkinan mengantisipasi data pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan.
"Seruan untuk suku bunga ke tren yang lebih tinggi akan jauh lebih keras dari The Fed jika kita mendapatkan angka pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan, dan ini membebani emas," kata Haberkorn.
Data akan dirilis setelah komentar dari Presiden Fed Richmond Thomas Barkin, yang menyarankan The Fed membuat "kemajuan lebih lanjut yang substansial" dalam tujuan inflasi untuk mulai mengurangi pembelian aset.
"Tanda-tanda yang berkembang yang menunjukkan kenaikan suku bunga AS yang lebih cepat dari perkiraan dan penurunan sebelumnya akan menambah tekanan ke bawah pada emas, berpotensi membawa harga emas turun ke posisi USD 1.730," kata Kepala Analis Pasar di Exinity Group, Â Han Tan.
Â
Saksikan Video Ini
Harga Logam Lainnya
Di sisi lain, indeks dolar naik 0,2 persen membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Namun, tren kekecewaan data yang besar pada akhirnya dapat mendukung emas. Itu karena pasar mencerminkan risiko ekonomi yang berkelanjutan pada saat pasar memperkirakan adanya kenaikan suku bunga pertama dari The Fed pada Desember 2022, menurut TD Securities dalam sebuah catatan.
Adapun harga perak turun 1,3 persen menjadi USD 25,75 per ounce, setelah menyentuh level terendah sejak 15 April di posisi USD 25,51.
Harga Platinum turun 1,8 persen menjadi USD 1.070,30, dan paladium turun 0,5 persen menjadi USD 2.673,72.
Advertisement