Sukses

Profil Kemal Arsjad, Komisaris BUMN yang Viral Hina Anies Baswedan

Sosok Kemal Arsjad mendadak jadi perbincangan publik usai cuitannya di akun media sosial tersebar luas.

Liputan6.com, Jakarta - Sosok Kemal Arsjad mendadak jadi perbincangan publik usai cuitannya di akun media sosial tersebar luas. Kemal diketahui merupakan salah satu komisaris di BUMN penjaminan, PT Askrindo.

Cuitan bernada menghina tersebut ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Meski sudah menghapus tweet dan meminta maaf, Kemal sudah terlanjur jadi buah bibir warganet.

Lantas, siapakah Kemal Arsjad sebenarnya?

Dikutip dari situs resmi PT Askrindo, Rabu (30/6/2021), Kemal ditetapkan sebagai Komisaris Askrindo berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-18/MBU/01/2021 sejak 18 Januari 2021 lalu.

Sementara melalui akun Linkedinnya, Kemal Arsjad, diirnya merupakan lulusan Universitas Pelita Harapan jurusan Marketing dan Finance tahun 1994-2001.

Dirinya pernah menjabat sebagai Business Development di PT Elnusa pada 2001-2003, lalu pindah menjadi CEO Better-B pada 2009-2014.

Setelahnya, Kemal Arsjad bekerja sebagai produser di Reload Pictures selama 2012-2014, dilanjutkan sebagai Managing Director PT Lynxfilms dari 2005-2014.

Kariernya yang lain ialah sebagai Managing Director MicroAd pada 2013-2015, di Linikidi.id pada 2014-2015, di PT Pulau Pulau Media pada 2013-2016, di BIDP Bali Diving pada 2012-2017, di KreatiFund pada 2016 hingga sekarang dan Flash Hub Event pada 2016 hingga sekarang.

Kemal Arsjad juga menjadi Managing Partner di Scuba Seraya Resort pada 2013 hingga sekarang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Komisaris BUMN Minta Maaf Usai Unggah Cuitan Hina Gubernur Jakarta

Sebuah akun twitter dengan nama @kemalarsjad meminta maaf usai menghina Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Diketahui akun tersebut milik seorang komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Halah.... xxxxxxx bener lah nih orang. Kalo ketemu gw xxxxxxx mukanya...!!!!" tulis akun tersebut dalam tangkapan layar netizen yang dikutip oleh Liputan6.com, Minggu (27/6/2021). Kata-kata yang dilontarkan akun tersebut sangat kasar. 

BACA JUGA

5 Pernyataan Terkini Anies soal Penanganan Covid-19 di Jakarta Dalam unggahan cuitan tersebut disertai sebuah link berita dari sebuah media dengan judul Anies: RS di DKI Masih mampu Tampung Pasien Covid-19

Namun tak lama kemudian cuitan tersebut dihapus dan diganti dengan sebuah unggahan permintaan maaf.

"Terima kasih teman2 yg baik yg sudah mengingatkan dan memberi sebuah pembelajaran untuk saya. Untuk itu, mohon diterima permohonan maaf saya.

Semoga badai Covid cepat berlalu dan kita semua sehat2 saja." tulis @kemalarsjad.

Melalui pesan tertulis, Kemal Arsjad pun memberikan penjelasan terkait alasan dibalik cuitannya tersebut. Menurutnya, saat ini banyak masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19 termasuk kerabatnya belum mendapatkan perawatan yang memadai akibat Bad Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit di Jakarta sudah sangat minim.

"Saya sangat sedih dan saya yakin teman-teman juga pasti sangat prihatin dengan kondisi ini," kata dia.

Namun di saat bersamaan, lanjut Kemal Arsjad, dirinya juga membaca pemberiaan yang menyebut jika DKI Jakarta masih bisa menampung pasien Covid-19. Hal ini yang membuat Kemal Arsjad akhirnya menulis cuitannya.

"Akibatnya emosi saya terpancing, mengingat banyak kerabat dekat yang belum bisa mendapatkan penanganan dengan status CT yang kurang baik," jelas dia.

"Saya sadar seharusnya saya dapat menahan diri. Dan untuk itu saya meminta maaf sebesar-besarnya jika ada teman yang merasa tersinggung dengan cuitan saya tersebut," lanjut dia.

"Saya berharap dan berdoa pak Anies mampu menjaga kinerha memberi rasa aman bagi warga Jakarta," tutup dia.

Untuk diketahui, Kemal Arsjad merupakan Komisaris Independen dari BUMN PT Askrindo. Ia menjabat posisi tersebut berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-18/MBU/01/2021, tanggal 18 Januari 2021.

Askrindo atau Asuransi Kredit Indonesia merupakan salah satu BUMN yang bergerak dalam asuransi atau penjaminan, tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi Bangsa dan Negara Republik Indonesia.Â