Sukses

7 Proyek Hulu Beroperasi, Segini Kontribusinya ke Produksi Migas Indonesia

SKK Migas menyatakan, tujuh proyek hulu migas dari target 12 proyek di tahun 2021 telah beroperasi.

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, tujuh proyek hulu migas dari target 12 proyek di tahun 2021 telah beroperasi.

Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno mengatakan, investasi pada ketujuh proyek tersebut sebesar USD 1,457 miliar setara Rp21,12 triliun dan memberikan tambahan produksi minyak sebesar 9.850 barel per hari (boh) dan gas sebesar 474,5 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).

“Kegiatan-kegiatan yang dilakukan telah berhasil menyelesaikan 58,3 persen dari target. Kami optimis seluruh proyek hulu migas yang ditargetkan di tahun 2021 dapat diselesaikan semuanya karena lima proyek lainnya sedang dalam proses dan masih sesuai dengan perencanaan.”, kata Julius, di Jakarta, Rabu (30/6/2021).

Ke tujuh proyek hulu migas yang sudah onstream adalah EPF Belato2 Seleraya Merangin Dua, EOR Jirak Pertamina EP, KLD PHE ONWJ, Gas Supply to RU-V Pertamina Hulu Mahakam, West Pangkah Saka Indonesia Pangkah Ltd, Merakes Eni East Sepinggan dan North Area Jindi South Jambi Block B. Keberhasilan ini dapat menekan laju penurunan produksi alamiah yang terjadi.

Julius mengungkapkan, pada tahun ini salah satu proyek hulu migas yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) yaitu Jambaran Tiung Biru diperkirakan akan bisa onstream di akhir tahun.

"Berdasarkan perkembangan yang ada, diperkirakan November proyek JTB bisa onstream dan akan memperkuat neraca gas nasional, khususnya pasokan untuk Jawa Timur dan Jawa Tengah," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Realisasi Proyek Hulu Migas

Menurutnya, di tengah situasi perekonomian yang belum pulih karena pandemi Covid-19, realisasi proyek proyek hulu migas ini memberikan sumbangsih nyata untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung bergeraknya perekonomian di daerah, serta mendukung perusahaan nasional dan daerah untuk dapat terus bertahan mempertahankan kelangsungan bisnisnya.

Seiring kembali meningkatnya kasus dan adanya pengetatan kebijakan pemerintah untuk menerapkan usaha pencegahan pandemic Covid-19, maka kegiatan usaha hulu migas juga melakukan langkah-langkah antisipasi agar kegiatan tetap mencapai target.

“Sejak masuk kwartal II, laju pertambahan kasus konfirmasi Covid-19 di hulu migas justru cenderung melandai dibanding akhir tahun 2020 hingga kuartal pertama 2021. Namun demikian tetap ada kenaikan risiko akibat interaksi sosial saat masa lebaran yang harus juga diantisipasi,” tambahnya.

Salah satu usaha antisipasi yang dilakukan adalah percepatan program vaksinasi juga harus dilakukan sejalan program pemerintah.

“Kami bersyukur program vaksinasi untuk pekerja hulu migas sudah dilaksanakan, dan kami berharap dapat menjaga kasus terkonfirmasi Covid-19 tetap terkendali di hulu migas. SKK Migas juga terus menerus berkoordinasi dengan KKKS untuk memastikan protokol kesehatan telah diterapkan sebaik-baiknya agar tidak sampai terjadi stop produksi karena meningkatnya kasus Covid-19," terang Julius.