Liputan6.com, Jakarta PT DAHANA (Persero) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2020 melalui video conference pada Selasa, 29 Juni 2021.
RUPST Tahun Buku 2020 ini membahas 5 Agenda, beberapa diantaranya termasuk persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan konsolidasian perseroan tahun buku 2020, serta Persetujuan dan pengesahan laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2020.
Baca Juga
Bagi DAHANA, pandemi ini menjadi tantangan bagi perusahaan untuk menciptakan inovasi dan strategi perusahaan agar tetap dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Advertisement
“CFO terealisasi Rp 72,71 M, melebihi target RKAP-P 2020 sebesar Rp 6,52 M. Penyebabnya adalah penerimaan kas dari pelanggan yang melebihi target RKAP-P 2020 sementara hutang usaha dapat ditekan melalui pengendalian persediaan,” ujar Direktur Utama PT DAHANA (Persero) Budi Antono dalam keterangannya, Jumat (2/7/2021).
Meski pendapatan DAHANA menurun dibandingkan tahun 2019, namun perseroan masih mencatatkan untung serta berkonstribusi kepada negara melalui pajak. Selain itu, perusahaan bahan peledak berplat merah ini tetap menjalankan kewajibannya untuk berkembang bersama masyarakat melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
“DAHANA tetap memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Di tengah-tengah pandemi Covid-19. DAHANA dipercaya menjadi Ketua Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kabupaten Subang, dan telah menyalurkan 91,1 persen dana kemitraan dengan kolektabilitas pengembalian yang mencapai 75,7 persen,” tambah Budi.
Program Lain
Selain kemitraan, di sepanjang tahun 2020 Program Bina Lingkungan yang dimiliki DAHANA telah mencatatkan sumbangsihnya dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana alam, baik banjir maupun gempa bumi. DAHANA juga turut secara aktif memberikan bantuan untuk bangkit bersama masyarakat dari pandemi Covid-19.
DAHANA juga tetap melanjutkan beberapa proyek pembangunan pabrik seperti pabrik Amonium Nitrat dan Electronic Detonator. Bahkan dalam waktu dekat akan melaksanakan ekspor bahan peledak kembali ke Australia.
Sementara itu pembangunan Pabrik Elemented Detonator yang memiliki kapasitas 8 juta pcs per tahun yang berlokasi di Kawasan Energetic Material Center terus mengalami kemajuan. Commissioning Pabrik Elemented Detonator ditargetkan pada akhir tahun 2021 ini.
Advertisement