Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran komisaris PT Pertamina (Persero). Dalam perombakan ini, pemegang saham menetapkan 3 nama baru di jajaran komisaris yaitu Heru Pambudi sebagai Komisaris serta Ahmad Fikri Assegaf dan Iggi Haruman Achsien sebagai Komisaris Independen.
Sementara, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok tetap menjabat sebagai komisaris utama Pertamina.Â
Baca Juga
Jajaran Komisaris baru Pertamina tersebut tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-222/MBU/07/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina. Keputusan tersebut ditetapkan pada 2 Juli 2021.
Advertisement
Pjs Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan, Pertamina telah menerima salinan surat keputusan dari pemegang saham mengenai perubahan susunan Dewan Komisaris Pertamina.
"Pengangkatan dan pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dilakukan melalui RUPS sebagai salah satu kewenangan Pemegang Saham. Kepada ketiga komisaris yang telah berakhir masa jabatannya, Pertamina mengucapkan terima kasih atas segala sumbangan tenaga dan pikirannya selama memangku jabatannya tersebut," ujar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (3/7/2021).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ekspansi ke Aljazair, Pertamina Gandeng Sonatrach
PT Pertamina (Persero) dan Sonatrach menjalin kerja sama dari hulu hingga hilir di Aljazair. Hal ini ditandai dengan Penandatangan Memmorandum of Understanding (MoU) secara daring pada Senin, 28 Juni 2021.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, MoU ini akan mencakup potensi kolaborasi di bidang bisnis hulu dan hilir, seperti eksplorasi dan produksi di Aljazair dan negara lain.
Kedua, evaluasi pasokan Smooth Fluid Pertamina (SF-05) sebagai fluida pemboran di operasi hulu Sonatrach. Ketiga, evaluasi supply dan shipping minyak mentah serta LPG dari Sonatrach ke Pertamina, dan keempat potensi kerja sama lainnya dalam bisnis hilir di Aljazair, dan jasa minyak juga gas.
"MoU tersebut juga mencakup potensi kerja sama di bidang energi terbarukan, khususnya solar photovoltaic, serta kegiatan penelitian dan pengembangan. Ke depan, saya sangat berharap kedua tim kerja kita dapat menindaklanjuti kesepakatan ini dengan diskusi atau lokakarya bersama dan menghasilkan kemajuan yang nyata dan menemukan solusi kreatif dalam menghadapi tantangan yang lebih besar ke depan," terangnya, Selasa (29/6/2021).
Nicke berharap Sonatrach memberikan dukungan untuk program dan rencana perluasan operasi Pertamina di Aljazair untuk tahun-tahun mendatang.
"Saya sangat yakin bahwa nota kesepahaman yang kita tandatangani hari ini akan menjadi pintu untuk mencapai tujuan kita, dan memperkuat hubungan antara dua perusahaan kita yang terhormat, dan yang paling penting, ikatan yang kuat antara Indonesia dan Aljazair," ujarnya.
Advertisement
Investasi Baru
Direktur Utama Sonatrach Hakkar Toufik menyatakan, penandatanganan ini merupakan hubungan kerjasama yang baik.
Sebab di dalamnya terdapat peluang investasi baru bagi kedua belah pihak. Sehingga ia berharap dengan MoU ini bisa memperkuat dua perusahaan.
"Saya ingin memperkuat hubungan kerja sama dengan Pertamina melalui peluang investasi baru dalam bidang minyak dan gas di Algeria. Kami akan memulai diskusi dengan Pertamina untuk berbagi pengalaman-pengalaman dan memiliki pemahaman yang sejalan dalam isu ini, serta mencari solusi. Kami yakin kedua belah pihak akan sama-sama berusaha untuk memperkuat kerja sama dan mencapai kesepakatan," tuturnya.Â