Liputan6.com, Jakarta - Susu beruang atau Bear Brand belakangan tengah banyak dicari masyarakat. Bahkan muncul video viral di media sosial yang menampilkan masyarakat tengah menyerbu produk susu beruang atau Bear Brand di salah satu ritel modern.
Menanggapi hal ini, Pengurus Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Irwan S Widjaja menyatakan jika aksi borong yang dilakukan oleh masyarakat terhadap produk tertentu seperti susu beruang Bear Brand ini merupakan respons terhadap kondisi yang terjadi saat ini, terutama akibat meningkatnya kasus Covid-19.
"Kalau yang kita tahu sejak dulu kan susu itu (Bear Brand) katanya bisa membantu orang yang keracunan, mengalami sakit pencernaan. Cuma perihal disebut itu (video) berkaitan dengan Covid-19, itu pasti. Sekarang lagi heboh, apa-apa Covid-19. Karena stigma orang ketakutan, jadi apa-apa dibeli," jelas kepada Liputan6.com, Sabtu (3/7/2021).
Advertisement
Irwan pun menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan pembelian terhadap sebuah produk secara berlebihan seperti susu Bear Brand. Dengan demikian, tidak akan menimbulkan gejolak harga nantinya.
"Kalau melihat kondisi sekarang, seperti orang butuh oksigen tapi kemudian tidak ada, itu semacam keterkejutan orang dengan situasi kondisi saat ini. Tapi nanti kita akan coba cek lagi," tutup dia.Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Viral Susu Beruang Bear Brand Habis Diserbu Masyarakat dan Harga Melonjak
Sebuah video viral di media sosial menampilkan masyarakat tengah menyerbu produk susu beruang atau Bear Brand di salah satu ritel modern.
Dalam video berdurasi 30 detik tersebut, sejumlah warga tampak berebut untuk mengambil kantong-kantong Bear Brand. Bahkan, karena banyaknya masyarakat berusaha mengambil, membuat kemasan botol susu ini berjatuhan serta membuat troli belanja salah satu pembeli terbalik.
Salah satu konsumen bernama Pamulang bernama Tantri (37) mengakui jika merasakan kesulitan mendapatkan susu beruang tersebut. Padahal sebelumnya selalu mudah ditemukan. Bahkan banyaknya masyarakat yang membeli Bear Brand membuat pengelola ritel modern membatasi pembelian.
"Saya kaget saat belanja bulanan tidak bisa berbelanja Bear Brand dengan ukuran satu pak yang biasa saya lakukan di hypermart dekat rumah di kawasan Pamulang. Katanya hanya boleh beli satuan kaleng dan dibatasi hanya 6 kaleng," kata dia kepada Liputan6.com, Sabtu (3/7/2021).
Selain itu, Tantri pun mengaku sempat mencari Bear Brand ke minimarket. Namun nyatanya juga sudah kehabisan stok.
"Karena ingin memenuhi stok di kulkas saya coba juga cari di minimarket lainnya dekat kawasan rumah di Pamulang dan ternyata stok habis. Bahkan driver ojol pun nyerah enggak bisa ladeni karena memang tak ada barangnya yang mau dibeli," jelas dia.
Hal senada juga diungkapkan Yanti (39), warga Sawangan, Depok. Dia mengaku seminggu terakhir juga kesulitan membeli susu beruang tersebut. Selama ini dia memang rajin mengkonsumsi Bear Brand untuk menjaga daya tahan tubuh.
"Saya kesulitan cari barangnya. Sudah cari ke mana-mana tapi stoknya kosong," ungkapnya.
Advertisement