Sukses

Kimia Farma Diagnostika Gelar Vaksinasi 1.000 Anak Muda Fintech

PT Kimia Farma Diagnostika kembali menggelar vaksinasi massal

Liputan6.com, Jakarta Setelah melakukan vaksinasi terhadap berbagai sektor prioritas, kini PT Kimia Farma Diagnostika giliran menyasar para anak muda (Generasi Milenial atau Generasi Z) yang berada di sektor financial technology (fintech) yaitu Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dan perusahaan peer to peer (P2P) lending pada Jumat (2/7).

Sebanyak 1000 orang muda yang bekerja di sektor industri jasa keuangan itu mendapatkan vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh mereka dari ancaman Covid-19. PT Kimia Farma Diagnostika (KFD), cucu usaha PT Kimia Farma Tbk., yang fokus memberikan pelayanan kesehatan terintegrasi mencakup klinik kesehatan dan lab klinik memberikan pelayanan vaksinasi itu dengan profesionalisme tinggi dan protokol kesehatan yang ketat.

Plt. Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika Agus Chandra menuturkan bahwa para generasi milenial cenderung memiliki imunitas lebih bagus. Namun, mereka tetap harus mewaspadai varian baru Virus Corona. Demikian mereka tetap perlu segera melakukan vaksinasi agar imunitas terjaga dari penularan Covid-19 di tengah tingginya aktivitas mereka baik di lingkungan kerja maupun sosial.

“Mutasi Covid-19 varian Delta memiliki tingkat penyebaran yang lebih cepat, terutama mulai menginfeksi anak-anak di bawah usia 18 tahun. Oleh karena itu, para orang tua perlu memperketat lagi mobilitas anak-anaknya agar tidak terpapar varian baru tersebut. Demikian juga para anak muda perlu vaksinasi untuk menjaga kesehatan dan imunitasnya,” ujarnya, Minggu (4/7/2021).

Varian baru ini juga telah terdeteksi di DKI Jakarta dan sejumlah kota besar di Indonesia. Di Jakarta sendiri setidaknya hingga kini ditemukan 128 kasus varian baru, yang terdiri atas Delta 111 kasus, Alpha 11 kasus, Beta 5 kasus, dan Kappa 1 kasus. Kasus varian baru ini ditemukan pada anak-anak usia balita sebanyak 29 kasus, usia 6-18 tahun sebanyak 26 kasus, dan usia 19-59 tahun sebanyak 71 kasus, dan usia di atas 60 tahun sebanyak 2 kasus.

Adrian Gunadi, Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), menjelaskan bahwa para anak muda bekerja di sektor fintech sangat antusias mengikuti vaksinasi Gotong Royong yang dilaksanakan para tenaga kesehatan dari PT Kimia Farma Diagnostika. Sebagai bagian dari sektor keuangan yang merupakan sektor esensial, kami terus mengupayakan agar semua karyawan dan keluarga besar penyelenggara Fintech Pendanaan dan ekosistem pendukungnya terjaga, dan terlindungi dari resiko terinfeksi Covid19.

“Kami berterima kasih kepada PT Kimia Farma Tbk dan PT Kimia Farma Diagnostika yang telah melaksakan Vaksinasi Gotong Royong terhadap para karyawan perusahaan Fintech yang sebagian besar adalah generasi milenial. Ketika seluruh pekerja sektor Fintech divaksinasi, itulah kontribusi sektor ini untuk herd immunity di Indonesia,” ujarnya.

Hal tersebut juga diamini Kuseryansyah, Direktur Eksekutif AFPI, karena generasi muda era teknologi ini memerlukan perlindungan kesehatan.

“Generasi milenial ini ternyata antusias mengikuti vaksiasi. Mereka meyakini dengan vaksinasi ini kegiatan mereka akan terlindungi dari Virus Corona. Kami juga mengapresiasi tenaga kesehatan, dan peserta vaksin dan tim sekretariat AFPI atas kerjasama yang baik sehingga vaksinasi ini berjalan lancar," katanya.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Usia di Bawah 18 Tahun

Saat ini kasus positif Covid-19 melonjak signifikan. Data Komite Pencegahan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), tren kenaikan terjadi selama Juni 2021. Bahkan pada tanggal 2 Juli 2021 terjadi 25.830 kasus atau tertinggi rerata harian hingga saat ini.

Pada 13 Juni 2021, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa varian Delta SARS-CoV-2 (varian B.1.617.2, pertama kali terdeteksi di India) telah ditemukan beredar di enam provinsi di Indonesia, yaitu Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Varian ini telah dilaporkan memiliki transmisi lebih tinggi.

Salah satu langah untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut, pemerintah telah mengambil langkah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa Bali selama 3 - 20 Juli 2021.Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia menjelaskan bahwa tren kasus positif aktif pada anak di bawah usia 18 tahun masih bergerak naik.

Sebanyak 15 persen dari 9.399 kasus positif pada Jumat (2/7) adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun, dengan perincian 1.056 kasus pada usia 6 - 18 tahun dan 360 kasus usia 0 - 5 tahun. Adapun, 7.198 kasus adalah usia 19 - 59 tahun dan 785 kasus adalah usia 60 tahun ke atas.

Para orang tua diharapkan dapat menjaga anak-anaknya lebih ketat lagi untuk mengurangi mobilitasnya ke luar rumah.Sementara itu, untuk menjaga kesehatan anak usia di bawah 18 tahun, Kementerian Kesehatan merilis Surat Edaran No. Hk.02.02/I/ 1727 /2021 Tentang Vaksinasi Tahap 3 Bagi Masyarakat Rentan Serta Masyarakat Umum Lainnya Dan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Bagi Anak Usia 12-17 Tahun, anak-anak usia 12-17 tahun sudah bisa divaksinasi.

Dilaporkan, hampir 260 ribu kasus terkonfirmasi berada di rentang usia 0-18 tahun. Lebih dari 108.000 kasus berada pada rentang usia 12-17 tahun. Tercatat lebih dari 600 anak usia 0-18 tahun meninggal, dengan 197 anak diantaranya berumur 12-17 tahun atau angka Case Fatality Rate pada kelompok usia tersebut adalah 0,18 persen.

Vaksinasi merupakan bagian penting dalam rangkaian upaya penanggulangan pandemi COVID-19. Indonesia telah melaksanakan vaksinasi tahap 1 bagi SDM Kesehatan dan tahap 2 bagi kelompok lanjut usia dan petugas pelayanan publik.

Sampai dengan tanggal 29 Juni 2021 pukul 18.00 WIB, lebih dari 28 juta orang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan lebih dari 13 juta orang telah mendapat dua dosis lengkap. Pada Juli 2021 akan dimulai vaksinasi tahap 3 bagi masyarakat kelompok rentan dan masyarakat lainnya, termasuk anak-anak dan remaja usia 12-17 tahun.