Sukses

Bantuan Kacamata BRI Berikan Kebahagiaan Santri di Cipondoh

Bantuan kacamata BRI sangat berharga bagi para pelajar yang selama ini kesulitan beraktivitas. Terutama ketika proses belajar.

Liputan6.com, Jakarta Membantu sesama bisa melalui berbagai cara. Apalagi jika bantuan ditujukan bagi generasi penerus bangsa agar masa depan mereka lebih baik.

Ini disadari oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Demi menumbuhkan budaya gemar membaca kepada pelajar, BRI membuat program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk “BRI Melihat Dunia.” Bentuk program dengan menyalurkan 5.000 kacamata gratis kepada pelajar yang memiliki masalah pada penglihatan.

Tentu bantuan ini sangat berharga bagi para pelajar yang selama ini kesulitan beraktivitas. Terutama ketika belajar dengan kondisi mata yang kurang sempurna.

Salah satu penerima bantuan BRI adalah Yayasan Nurul Iman Al-Musthofa, yang berlokasi di Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang.

Sekretaris Yayasan Nurul Iman Al-Musthofa, Deden Saputra (25 tahun) bercerita, awal mula bisa mendapatkan bantuan. Saat itu, dia mengetahui jika BRI memiliki Program BRI Melihat Dunia.

Dia pun memberanikan diri mengajukan proposal ke BRI Ciledug, Tangerang di awal 2020. Proposal berisi permintaan bantuan kaca mata untuk para santrinya.

Deden mengakui tujuan yayasan mengajukan bantuan dengan harapan agar proses belajar para santri lebih nyaman.

“Awalnya dari kita mengajukan bantuan ke BRI, saya kan sebagai agen BRILink KC Ciledug, memang saya ingin santri-santri saya yang memakai kacamata rusak bisa dibantu. Jadi saya mengajukan ke BRI," kata Deden kepada Liputan6.com.

Beberapa santri sebelumnya sudah memiliki kaca mata. Sayangnya, kacamata tersebut rusak. Namun karena keterbatasan kondisi keluarga mereka tak bisa membeli yang baru. Para santri pun harus beraktivitas dengan kemampuan penglihatan seadanya tanpa kacamata.

Bantuan Dipenuhi BRI

 

Kabar baik datang pada November 2020, BRI memenuhi pengajuan untuk memberikan bantuan kacamata bagi para santri Yayasan Nurul Iman.

Pada November 2020, para santri penerima bantuan menjalani pemeriksaan mata. Mereka pun harus menunggu beberapa saat, hingga akhirnya kacamata tersebut selesai.

Deden mengetahui jika pemberian bantuan kaca mata juga dilakukan BRI bagi sekolah atau yayasan lainnya.

Dari para santri Yayasan Nurul penerima bantuan, semua santri merupakan santri jenjang setara Sekolah Menengah Pertama (SMP). Diketahui jika rata-rata santri memiliki minus yang besar.

Deden mengaku sangat senang dan berterima kasih kepada BRI telah memberikan bantuan kacamata kepada para santrinya.

“Sangat bersyukur dan berterimakasih kepada BRI. Saya senang ketika santri senang, walaupun saya pribadi bukan orangtua mereka tapi ketika mereka bahagia saya juga bahagia,” ungkapnya.

Rasa senang juga disampaikan santri penerima. Bantuan kaca mata diakui sangat bermanfaat bagi aktivitas mereka.

Seperti diungkapkan santri bernama Altaf Abi F (15 tahun). Dia mengungkapkan kebahagiaan saat tahu akan mendapatkan bantuan kacamata dari BRI. Dia terpilih karena kondisi matanya yang silindris.

“Ada pengurus di yayasan yang memanggil saya kalau saya dapat bantuan. Kebetulan mata saya silinder. Saya berterima kasih banget sama BRI, orangtua juga berterima kasih. Selama mendapatkan bantuan kacamata tidak ada kesulitan,” ungkap Altaf.

 

Orangtua santri pun sangat senang ketika mendengar anaknya mendapat kacamata gratis dari BRI. Memang, sebagian besar santri merupakan yatim dhuafa. Di mana orang tuanya tidak mampu membelikan anak kacamata meski sangat membutuhkan.

“Pernah ada orangtua yang bilang ke saya sangat berterimakasih, lantaran kemampuan mereka membeli kacamata tidak mampu, bahkan untuk makan pun masih mikir. Namun adanya bantuan kacamata, buat mereka bantuan itu hal luar biasa,” kata Deden menambahkan.

Dia pun memiliki harapan bantuan yang diterima Yayasan Nurul Iman Al-Musthofa dari BRI tak hanya sebatas kacamata.

“Mudah-mudahan bisa mendapatkan bantuan yang lebih lagi, atau mungkin BRI bisa lebih memperhatikan dunia pendidikan khususnya pesantren agar bantuan tepat sasaran,” tutup Deden.

Pemberian bantuan kaca mata ini memang BRI tujukan untuk membantu dan memotivasi pelajar agar nyaman dalam membaca sehingga memperlancar proses belajarnya.

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto, mengungkapkan, sasaran utama dari pemberian kacamata gratis ini adalah pelajar SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA Sederajat yang tidak mampu dan/atau berprestasi.

Dalam pelaksanaannya, penyaluran bantuan kacamata gratis dilakukan melalui 19 Kantor Wilayah BRI di seluruh Indonesia. Sebelum mendapatkan kacamata, para pelajar terlebih dahulu melakukan pemeriksaan mata secara gratis.

“BRI hadir dan peduli terhadap kesulitan para generasi penerus bangsa, dalam hal ini pelajar yang memiliki gangguan penglihatan (minus, plus, silindris dan lain sebagainya). Kami berharap para pelajar tetap semangat untuk belajar dan sekolah,” kata Aestika.

BRI juga memberikan ketentuan di mana pelajar yang menerima bantuan harus mendapatkan rekomendasi sekolah dan dinyatakan bahwa pelajar tersebut tidak sedang menerima bantuan sejenis dari pihak manapun.

Tidak hanya di dunia pendidikan, selama ini, program Corporate Social Responsibility/ CSR BRI juga aktif memberikan bantuan untuk warga yang terkena bencana alam dan non-alam termasuk yang disebabkan wabah.

Kemudian, bantuan pendidikan berupa pelatihan, prasarana dan sarana pendidikan; bantuan peningkatan kesehatan; bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum; bantuan sarana ibadah; bantuan pelestarian alam dan bantuan sosial kemasyarakatan untuk pengentasan kemiskinan.

Saksikan Video Ini