Liputan6.com, Jakarta - Direktur Bisnis Kecil dan Menengah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., Amam Sukriyanto mengatakan proses holding BUMN ultra mikro masih berlanjut. Peleburan Bank BRI, Pegadaian dan PNM ini dinilai akan mempercepat proses kesetaraan layanan bagi masing-masing nasabahnya.
Selain itu, holding BUMN ultra mikro juga menargetkan 32 juta orang yang menjadi nasabahnya bisa naik kelas.
Baca Juga
"Holding ultra mikro ini akan mempercepat kesetaraan layanan terutama bagi pengusaha kategori unbankable dengan proses edukasi bertahap," kata Amam dalam Webinar Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Stimulus dan Vaksinasi, Jakarta, Selasa (6/7).
Advertisement
Amam menjelaskan adanya holding ultra mikro ini akan meningkatkan inklusi keuangan masyarakat. Masing-masih target debitur akan didorong untuk naik kelas.
Namun, dalam prosesnya, Amam mengatakan tidak akan memaksa para nasabah atau debitur untuk meninggalkan kebiasaannya. Misalnya, nasabah yang terbiasa melakukan gadai sebagai penambah modal bisa tetap menggunakan layanan yang sama.
Bila kebutuhan modalnya masih belum mencukupi, Bank BRI akan menawarkan program pinjaman. Sehingga nasabah bisa sekaligus menggunakan program yang berbeda dalam satu waktu.
"Jadi dua-duanya ini bisa naik ke level yang lebih tinggi lagi," kata Amam.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perkuat Permodalan
Gabungan ketiga aset perusahaan plat merah ini akan semakin memperkuat permodalan. Kerja sama penggunaan aset juga akan mempermudah akses perusahaan bertemu dengan debitur.
"Kerja sama penggunaan aset di lokasi-lokasi kerja baik dari BRI, PNM maupun Pegadaian bisa mempermudah akses kami bertiga kepada target market," katanya.
Apalagi holding BUMN ultra mikro ini menargetkan 32 juta orang yang menjadi nasabahnya bisa naik kelas. Memperdalam inklusi keuangan masyarakat.
"Ini akan mempercepat inklusi yang terjadi," kata dia mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement