Liputan6.com, Jakarta Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia menjadi pangsa pasar yang sangat potensial untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Perbankan syariah sebagai salah satu layanan jasa keuangan syariah, menjadi sektor yang cukup diminati masyarakat, khususnya Gen Sy atau generasi milenial.
Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin mengatakan,sejauh ini generasi muda memiliki gaya hidup seimbang antara kehidupan dunia dan rohani. Untuk itu kehadiran Gen Sy dianggap penting untuk masuk ke pasar perbankan syariah, sebagai generasi yang melek dengan teknologi digital.
Advertisement
“Beberapa solusi yang dapat menjawab penetrasi pasar perbankan syariah saat ini antara lain pentingnya generasi milenial untuk masuk ke pasar perbankan syariah,” kata dia dalam Webinar Peran, Tantangan, dan Solusi Bank Syariah di Industri Perbankan Indonesia, Rabu (7/7).
Wapres Ma'ruf memaparkan saat ini penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z dan Y (milenial) yang merupakan potensi besar untuk pasar perbankan syariah.
Adapun potensi generasi penduduk Indonesia yang didominasi oleh generasi Z yaitu sekitar 27,9 persen dan generasi milenial sebesar 25,87 persen.
Menurut Wapres, Gen Sy merupakan generasi yang memilih gaya hidup yang dianggap sesuai dengan agama dan keyakinannya yang sudah akrab dengan teknologi, sehingga akan sangat mudah beradaptasi dengan teknologi digital.
“Selain telah melek internet sejak dini, generasi milenial ini juga cenderung memiliki minat yang besar untuk memilih gaya hidup yang sesuai dengan agama dan keyakinannya,” ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tiga Bank Syariah milik negara digabung menjadi Bank Syariah Indonesia Tbk. Hari Senin (1/2) Presiden Joko Widowo meresmikannya di Istana Negara.
Lebih Religius
Lebih jauh, Wapres Ma'ruf menjelaskan hasil penelitian Inventure Knowledge tahun 2020 tentang Millennial Muslim Megashifts, diperoleh kesimpulan bahwa setelah pandemi Covid-19, mayoritas publik berjumlah 58 persen cenderung lebih religius dan lebih memilih lembaga keuangan dengan prinsip syariah.
“Pandemi Covid-19 telah mendorong perubahan perilaku masyarakat Indonesia terhadap penggunaan sistem digital yang menjadi suatu kebutuhan, dimulai dari kebutuhan rumah tangga, pendidikan, usaha, dan berbagai transaksi perbankan,” jelas Wapres.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement