Liputan6.com, Jakarta - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat atau PPKM Darurat di Jawa dan pengetatan PPKM mikro di luar Jawa turut berdampak pada volume lalu lintas jalan tol.
Anggota Pengurus Bidang Kebijakan Pengembangan Transaksi Tol Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI), Fitri Wiyanti, mengatakan jika volume lalu lintas tol mulai menurun sejak hari pertama PPKM Darurat.
"Secara keseluruhan data kita lihat dari tanggal 3 Juli sampai kemarin terdapat penurunan volume lalu lintas dari 30-40 persen, dan ada beberapa yang alami sampai 70 persen, karena beberapa lokasi dilakukan penyekatan," jelasnya dalam sesi teleconference, Jumat (8/7/2021).
Advertisement
Fitri menyampaikan, penurunan volume lalu lintas jalan tol ini wajar terjadi lantaran adanya penyekatan total pada beberapa ruas tol, tutup akses jalan, hingga skrining pemeriksaan kelengkapan dokumen untuk tiap penyintas.
Sekretaris Jenderal ATI Kris Ade Sudiyono menambahkan, penurunan lalu lintas jalan tol memang sudah terasa sejak awal pandemi Covid-19 pada 2020 lalu
"Selama pandemi memang kita longsor dibanding sebelum pandemi. Rata-rata tahun 2020 kita bukukan rekor (penurunan) 20-30 persen dibanding performa 2019," ujarnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sempat Membaik
Lalu lintas tol sebenarnya sempat membaik pada periode awal 2021 kerja laju penularan Covid-19 bisa teratasi. Meskipun secara posisi belum kembali seperti sebelum pandemi, namun telah menunjukan tren positif.
"Ketika ada kebijakan saat ini seperti PPKM Darurat dan mikro, kembali lagi nature lalu lintas tol kita turun dengan segala pembatasan terjadi," ungkap Kris.
Namun demikian, Kris menyatakan, situasi ini justru merupakan bentuk kontribusi anggota jalan tol untuk sama-sama mencegah penularan Covid-19 semakin berkembang di masyarakat.
"Konsekuensinya memang lalu lintas turun, biaya operasi naik, tapi kami tetap jadi bagian dari anak bangsa. Mudah-mudahan dengan berbagai ikhtiar ini penyebaran Covid-19 bisa dikendalikan," tuturnya.
Â
Advertisement