Sukses

SPIL Gelar Vaksinasi untuk Pegawai Kantor dan Depo di Indonesia

PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) memastikan karyawan yang berinteraksi dengan pelanggan 100 persen sudah melakukan vaksin dengan tujuan keamanan dan kenyamanan bagi pelanggan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL)  melaksanakan program vaksinasi untuk seluruh karyawan di Indonesia.

Memiliki 42 cabang yang tersebar dari Aceh hingga Merauke, SPIL memastikan karyawan yang berinteraksi dengan pelanggan 100 persen sudah melakukan vaksin dengan tujuan keamanan dan kenyamanan bagi pelanggan. 

Tak hanya karyawan yang berlokasi di kantor, sekitar 90 persen karyawan yang bertugas di depo dan di pelabuhan pun telah tervaksinasi dan akan terus berlanjut.

"Kita sadar bahwa dengan vaksin saja tidak cukup. Oleh karena itu, kami juga memperketat protokol kesehatan (prokes) karyawan kami. Misalnya saja penggunaan masker ganda yang dianjurkan oleh Kemenkes. Lingkungan kerja pun terasa aman karena karyawan saling mematuhi prokes," ujar GM Commercial SPIL Jimmy Liesensia, Sabtu (10/7/2021). 

Sejak pandemi COVID-19 berlangsung tahun lalu, Jimmy menceritakan, SPIL memfokuskan layanan dengan platform digital bagi para pelanggan. Dengan aplikasi mySPIL, pelanggan dapat memesan kontainer hanya dari genggaman tangan.

Jimmy menilai, optimalkan platform digital di era pandemi COVID-19 ini dirasa sangat tepat. Setiap caturwulannya, SPIL memiliki target memaksimalkan fitur-fitur di aplikasi mySPIL. 

"Sebut saja fitur Online Pricing yang baru saja kita keluarkan. Tak perlu ke kantor SPIL jika hanya untuk mengetahui info harga. Di mySPIL harga tercantum jelas. Harapan kami dengan adanya pengurangan mobilitas, dapat memperkecil penyebaran virus ini," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Pengusaha Pastikan Program Vaksinasi Gotong Royong Jalan Terus

Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid menyatakan, upaya menanggulangi Pandemi Covid-19 adalah sebuah bentuk peperanga

Dia menegaskan, bahwa Kadin Indonesia juga ikut bertempur dalam perang tersebut salah satunya lewat program Vaksinasi Gotong Royong.

"Saya mengatakan ini adalah perang, dimana kita harus bersama sama melawan ini. Persatuan dan kesatuan kita penting," ujar Arsjad Rasjid, dikutip Jumat, 9 Juli 2021.

Selain persatuan dan kesatuan antara semua pihak di Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan hal lain yang diperlukan untuk memenangkan perang, adalah kedisiplinan masyarakat.

Kedisiplinan yang ia maksud adalah kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan (prokes), serta aturan pemerintah lain terkait penanggulangan pandemi.

"Ini adalah yang paling sulit, bagaimana supaya disiplin, dan prokes harus dilakukan, dan janganlah kita melanggar," katanya.

Pada perang melawan Pandemi Covid-19, Dia mengatakan pihaknya masih terus melanjutkan program Vaksinasi Gotong Royong, yakni program vaksinasi yang sudah dilakukan di era kepemimpinan Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani.

Program Vaksinasi Gotong Royong menyasar karyawan dari perusahaan milik anggota Kadin, dan biayanya dibebankan ke perusahaan. Melalui program tersebut, Kadin Indonesia membantu pemerintah mengejar target vaksinasi nasional, tanpa membebani APBN.

Kadin Indonesia menurut Arsjad Rasjid juga akan membangun rumah sakit darurat di wilayah DKI Jakarta dan Banten.

Inisiatif tersebut diambil untuk menjawab permasalahan tingginya tingkat okupansi rumah sakit di Pulau Jawa, termasuk di wilayah Jakarta dan Banten. Selain itu, Kadin Indonesia juga akan membantu pengadaan tabung silinder, dan Cryogenic ISO tank untuk menampung oksigen.

"Yang dibutuhkan saat ini adalah oksigen, dan vaksinasi yang harus diakselerasi, dan juga bagaimana sekarang ini untuk rumah sakit darurat, karena kita juga memerlukan menyiapkannya, supaya masyarakat merasa tenang," terangnya.

Ketua Umum Kadin DKI, Diana Dewi, mengatakan pihaknya menyumbang 100 tabung oksigen, dan kedepannya KADIN DKI Jakarta bekerjasama dengan BUMN, akan terus memasok tabung untuk kebutuhan masyarakat.

Terkait program vaksinasi oleh Kadin DKI Jakarta, Diana Dewi mengatakan pihaknya sejak 1 Mei lalu, sudah memvaksin sekitar 5000 orang. Setengahnya adalah karyawan dari perusahaan milik anggota Kadin, dan setengahnya adalah warga di sekitar lokasi vaksinasi.

"Karena kesibukan dan lain hal, dan ketersediaan vaksin, per tanggal satu Mei, kami tidak bisa lakukan setiap hari, tapi ada interval waktu," ujar Diana Dewi.