Sukses

Karya Anak Bangsa, RNI Produksi Oksigen Generator untuk Rumah Sakit

Inovasi Alkes Oxygen generator ini mampu membuat pabrik oksigen secara mandiri di setiap Rumah Sakit tanpa bergantung dengan metode PSA (Pressure Swing Adsorption).

Liputan6.com, Jakarta - Seiring dengan melonjaknya kasus Covid-19 dan meningkatnya kebutuhan oksigen medis, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero memiliki solusi pemenuhan oksigen dengan memproduksi oxygen generator buatan dalam negeri.

RNI group melalui Anak Perusahaan Mitra Rajawali Banjaran (MRB) berinovasi memproduksi alat kesehatan bernama Hype Oxygen Generator yang dapat memproduksi gas oksigen secara mandiri.

Hype Oxygen Generator terdiri dari beberapa tipe mulai dari tipe 02G-50 yang mampu memproduksi oksigen 50 liter per menit, 02G-100 dengan kemampuan produksi oksigen 100liter per menit, 02G-200 dengan kemampuan oksigen 200 liter per menit, 02G-300 dengan kapasitas produksi oksigen 300 liter per menit hingga 02G-500 dengan produksi oksigen 500 liter per menit.

Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan, inovasi ini sejalan dengan Instruksi Presiden No.6 Tahun 2016 kepada Menteri BUMN untuk meningkatkan kemampuan BUMN industri farmasi dan Alat Kesehatan (Alkes) melakukan pengembangan Alkes guna mewujudkan kemandirian dan daya saing industri alat kesehatan dalam negeri.

Arief menambahkan inovasi Alkes Oxygen generator ini mampu membuat pabrik oksigen secara mandiri di setiap Rumah Sakit tanpa bergantung dengan metode PSA (Pressure Swing Adsorption) yakni dengan memisahkan kandungan Nitrogen dari Udara, sehingga tercipta Oksigen dengan Purity 93 perse (+/- 2%) sesuai standard medis World Health Organization (WHO).

“Inovasi ini dilakukan pada Kuartal II 2021 dan beberapa Rumah Sakit telah melakukan pemesanan mulai tipe 50 Liter per menit hingga tipe 200 liter per menit,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Minggu (11/7/2021).

Ia berharap lonjakan covid-19 yang akhir-akhir ini menyebabkan kebutuhan oksigen meningkat dapat menjadi solusi bagi setiap Rumah Sakit untuk pertolongan penanganan Covid -19, sehingga masyarakat yang terpapar covid dan membutuhkan penanganan oksigen dapat segera terbantu jika setiap Rumah Sakit memiliki kelengkapan Alkes seperti oxygen generator yang memproduksi oksigen mandiri seperti pabrik di setiap Rumah Sakit.

Oxygen Generator ini, lanjut Arief, termasuk salah satu alat yang direkomendasikan WHO dalam pemenuhan kebutuhan Oxigen untuk penanganan Covid 19 dan RNI group siap melakukan pengadaan Alkes Oxygen Generator dengan kapasitas produksi 5 unit per 1,5 bulan Hype Oxygen Generator buatan dalam negeri.

Sebagai upaya penanggulangan covid-18, RNI akan berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian maupun Kementerian Kesehatan untuk pengadaan oxygen generator di setiap Rumah Sakit.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Menkes Budi: Kebutuhan Oksigen Disiapkan sampai 2.400 Ton per Hari

Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, kebutuhan oksigen disiapkan sampai 2.400 ton per hari. Perhitungan ini mengingat kebutuhan oksigen untuk penanganan COVID-19 semakin meningkat setiap hari.

Kebutuhan oksigen sebelumnya sekitar 400 ton per hari. Namun, setelah terjadi lonjakan kasus COVID-19 saat ini, kebutuhan oksigen naik tajam, bergerak ke 800 ton per hari. Bahkan mencapai 1.000 ton per hari.

“Yang kami sekarang sedang mempersiapkan, berdasarkan perhitungan, kami mungkin memerlukan dengan sangat konservatif sampai 2.400 ton per hari,” ujar Budi Gunadi saat konferensi pers PPKM Darurat di Luar Jawa-Bali pada Jumat, 9 Juli 2021.

"Kami sudah mempersiapkan, bagaimana akan mensuplai kebutuhan oksigen sebanyak itu untuk masing-masing rumah sakit yang ada di Jawa dan Bali. Nanti akan kita replikasi sistemnya untuk rumah sakit yang ada di luar Pulau Jawa."

Untuk memantau ketersediaan oksigen, Budi Gunadi Sadikin menekankan, setiap provinsi, terutama di Pulau Jawa akan membentuk Satgas Oksigen.

"Tugasnya, Satgas Oksigen ini akan mendata menggunakan sistem akan disiapkan Kemenkes," lanjutnya.

"Nanti Satgas Oksigen akan berhubungan dengan Satgas di kantor pusat, yang akan menghubungkan, antara kebutuhan masing-masing rumah sakit di provinsi terhadap produsen-produen yang ada di Indonesia."

Pemerintah juga berupaya dengan impor oksigen. "Bahkan kalau memang memerlukan. kita akan melakukan impor oksigen," imbuh Menkes Budi Gunadi.

Pemerintah juga menerima bantuan dari Singapura, Australia, dan Tiongkok yang terdiri dari sarana dan prasarana kesehatan di antaranya ventilator, tabung oksigen kosong, oksigen konsentrator, dan lainnya.