Sukses

Punya Potensi Besar, Manado Bakal Ekspor Produk Perikanan Langsung ke Bangkok

Sepanjang Januari-Juni 2021, sebanyak 24.392,72 kg dengan nilai USD502.149,72 produk perikanan dikirim ke Thailand.

Liputan6.com, Jakarta - Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Manado membuka ekspor langsung atau direct call ke Bangkok, Thailand. Ekspor langsung tersebut akan meningkatkan ekonomi di Sulawesi Utara mengingat potensi perikanannya yang luar biasa.

Kepala BKIPM Manado Muhammad Hatta Arisandi mengungkapkan, pembukaan direct call ke Bangkok didasarkan pada tingginya permintaan dari negeri Gajah Putih tersebut. Sepanjang Januari-Juni 2021, sebanyak 24.392,72 kg dengan nilai USD502.149,72 produk perikanan dikirim ke Thailand.

“Dari data tersebut, itu baru 3 komoditas yang diekspor yakni Fresh Tuna, Live Marine Ornamental Fish atau Ikan Hias Laut, dan Mutiara," kata Hatta saat berbicara terkait rencana tersebut, Selasa (13/7/2021).

Hatta memastikan, direct call akan memberikan berbagai keuntungan seperti memangkas waktu distribusi produk perikanan. Tak hanya itu, biaya logistik menjadi lebih murah dan kualitas mutu produk perikanan dapat terjaga.

"Selama ini produk perikanan yang akan dikirim ke Bangkok harus transit terlebih dahulu di kota lain, seperti Jakarta kemudian baru dilanjutkan ke Bangkok, sehingga memerlukan waktu yang lama serta biaya yang besar," sambungnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Apresiasi

Sementara Ketua Ikatan Pengusaha Perikanan (IPP) Sulawesi Utara, Budi Wahono mengapresiasi rencana tersebut. Bahkan, dia mendorong para pelaku usaha untuk memanfaatkan peluang ini sebaik-baiknya.

“Ini peluang, high cost logistik untuk ekspor produk perikanan jadi bisa dipangkas,” terang Budi.

Pada kesempatan yang sama, Manajer Area Lion Air Cabang Manado, Irwan mengaku setuju dengan rencana ini. Bahkan, dia menyebut Lion Air mempunyai flight dari Bandara Sam Ratulangi Manado ke Bandara Don Muang Bangkok.

“Lion Air Manado akan konsultasi dulu ke pusat, kemudian akan dibahas untuk mematangkan kembali terkait rencana ini,” tuturnya.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com