Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku Subholding Gas dan bagian dari Holding Migas PT Pertamina (Persero), mengoptimalkan peran gas bumi sebagai energi perantara menuju transisi energi guna mendukung akselerasi investasi di kawasan ekonomi baru.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan, mengatakan potensi kebutuhan Kawasan Industri (KI) dengan menggunakan pendekatan luasan lahan sebesar 390 BBTUD.
Baca Juga
Selain itu, terdapat rencana peningkatan overall steel capacity Nasional, smelter dan gasifikasi Pembangkit PLN (Kepmen 13) yang tersebar di beberapa lokasi di Indonesia.
Advertisement
Heru memaparkan, di Jawa Tengah bagian selatan terdapat rencana suplai gas untuk Kilang Cilacap yang nanti sebagai anchor buyer. Kemudian di kawasan Timur Indonesia, program PGN untuk Listrik Nasional yaitu rencana gasifikasi pembangkit PLN dari diesel ke gas.
"Dari sisi value chain-nya, penggunaan gas akan jauh lebih murah daripada diesel. Nanti diharapkan akan menyentuh kawasan seperti Papua, Ambon, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan lain-lain," jelas Heru dalam acara Investor Daily Summit 2021, (13/7/2021).
Disebutkan Heru, proyek Smelter memiliki potensi sampai dengan 80 BBTUD. Sedangkan pada proyek gasifikasi PLN berdasarkan Keputusan Menteri ESDM no 13 untuk pembangkit Tahap 1 memiliki potensi sampai dengan 76 BBTUD. Kedua proyek tersebut akan menjadi anchor demand bagi kawasan industri sekitarnya.
PGN juga telah melakukan penandatanganan Pokok-pokok Perjanjian dengan Kawasan Industri Terpadu Batang dan Kawasan Industri Kendal, (21/05/2021).
Pada kerjasama ini, PGN akan menyediakan pasokan gas dan infrastruktur pendukungnya di KI Kendal dengan kebutuhan gas sekitar 37 BBTUD dan KIT Batang sekitar 10 BBTUD.
"Nanti akan ada kawasan industri di Cilacap. Kita ingin adanya sinergi utilisasi infrastruktur, selain untuk ke Kilang namun juga akan kita gunakan untuk kawasan industri maupun masyarakat khususnya di Jawa bagian selatan," imbuh Heru.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jaringan Pipa
Untuk jaringan pipa transmisi Cirebon-Semarang, PGN sudah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM yang diprioritaskan akan dibangun terlebih dahulu untuk ruas dari Semarang ke Batang. Dengan begitu, akan ada pasokan gas khusus ke Batang melalui jaringan Semarang-Batang.
Menanggapi rencana tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sepakat akan dilakukan speed up untuk pembangunan jaringan Semarang-Batang dalam membantu pemenuhan kebutuhan gas di Jawa Tengah. Menurutnya, Jaringan Pipa Cirebon-Semarang juga penting untuk didorong diselesaikan.
"Faktanya Jawa Tengah memang agak shut posisi gasnya, saya kira perlu di-gas sehingga gas untuk industrinya bisa jalan," ujar Ganjar.
Advertisement