Sukses

Penumpang Kereta KAI Daop 3 Cirebon Anjlok 90 Persen Selama PPKM Darurat

Jumlah penumpang yang menggunakan jasa kereta api di wilayah kerja PT KAI Daop 3 Cirebon, Jawa Barat, menurun hingga 90 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah penumpang yang menggunakan jasa kereta api di wilayah kerja  PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 3 Cirebon, Jawa Barat, menurun hingga 90 persen selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat, dibanding sebelumnya.

"Penumpang di Daop 3 Cirebon turun sampai 90 persen pada masa PPKM Darurat," kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 3 Cirebon Suprapto di Cirebon, Kamis.

Menurutnya pada masa pandemi COVID-19 sebelum diterapkan PPKM Darurat jumlah pengguna jasa kereta api baik yang naik atau turun di wilayah Daop 3 Cirebon per hari rata-rata 2.000 sampai 3.000 penumpang.

Namun setelah ada PPKM Darurat kata Suprapto, penumpang yang naik maupun turun per hari hanya tinggal sekitar 250 orang saja.

"Kita ambil rata-rata jumlahnya 2.500 penumpang per hari untuk kondisi sebelum PPKM Darurat dan pada masa pandemi. Sedangkan saat ini jumlah penumpangnya tinggal sekitar 250 per hari," tuturnya.

Dengan penurunan penumpang yang menggunakan jasa kereta api menunjukkan mobilitas warga pada masa PPKM Darurat sudah jauh menurun dibanding sebelumnya.

Selain itu kata Suprapto, selama PPKM Darurat terdapat 21 kereta jarak menengah dan jauh yang melintas di wilayah kerjanya dibatalkan perjalanannya.

Menurutnya 21 perjalanan kereta yang dibatalkan tersebut dari berbagai tujuan, baik dari Jakarta ke kota yang berada di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta maupun sebaliknya.

"Kami melakukan penyesuaian jumlah operasional kereta, untuk mengoptimalkan PPKM Darurat melalui pengurangan perjalanan," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tren Positif, Angkutan Barang PT KAI Naik 6 Persen

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat kinerja Angkutan Barang menunjukkan tren positif. Pada Semester I 2021 KAI melayani Angkutan Barang sebanyak 23,6 juta ton, naik 6 persen dibanding dengan Semester I 2020 dimana KAI mengangkut 22,1 juta ton barang.

Lalu pada bulan Juni 2021, barang yang diangkut KAI yaitu 4,3 juta ton, naik 5 persen dibanding periode bulan Mei 2021 yaitu sebanyak 4,1 juta ton.

“KAI terus bekerja keras dalam meningkatkan performa Angkutan Barang. Kenaikan volume barang yang KAI layani ini sangat penting bagi KAI untuk tetap survive di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus, Jumat (9/7/2021).

Disamping itu, angkutan batu bara masih menjadi andalan KAI di sektor angkutan barang. Pada Semester I 2021, komoditas batu bara merupakan penyumbang terbesar Angkutan Barang KAI dengan persentase mencapai 76 persen dari total Angkutan Barang KAI.

Dia menjelaskan, pada komoditas tersebut, KAI terus berkoordinasi dan bersinergi dengan seluruh pihak, melakukan rekayasa pola operasi yang optimal, serta mencari mitra-mitra baru sehingga volume angkutan batu bara mengalami peningkatan. Pada Semester I 2021, KAI melayani angkutan batubara sebesar 18 juta ton, naik 12 persen dibanding pada Semester I 2020 yaitu sebesar 16,1 juta ton.

“Selain bebas pungli, keunggulan Angkutan Barang menggunakan Kereta Api di antaranya adalah waktu pengiriman yang terjadwal dan tepat waktu, serta lebih ramah lingkungan,” kata Joni.