Liputan6.com, Jakarta Pemerintah terus memperbanyak lokasi isolasi mandiri (ishoman) bagi masyarakat yang terjangkit Covid-19. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) misalnya, menyiapkan kapal Pelni sebagai tempat ishoman para pasien penderita Covid-19 yang bergejala ringan.
Keberadaan kapal tempat isolasi mandiri ini dalam rangka membantu Pemkot Makassar menyusul tingginya angka kasus positif Covid-19 dan terbatasnya ruang perawatan di Makassar.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R Agus H Purnomo mengatakan, penyediaan kapal ini merupakan tindak lanjut dari usulan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto.
Advertisement
Dirjen Agus mengatakan, Kemenhub telah memberikan izin dan telah berkoordinasi kepada Pelni terkait dengan penyediaan kapal.
Selanjutnya, terkait operasional isolasi dan penyediaan nakes akan dikoordinasikan oleh Pemda setempat.
Dirjen Agus mengungkapkan, PT Pelni menyiapkan kapal penumpang KM. Umsini untuk isolasi apung. Kapal tersebut telah tiba pada Rabu, 14 Juli 2021 di Makassar.
Kapal KM. Umsini yang saat ini tengah berhenti beroperasi sementara waktu (port stay) karena adanya PPKM Darurat, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 1.995 unit.
Untuk pelaksanaan isolasi mandiri ini, maka digunakan maksimal 50 persen dari kapasitas total yaitu sebanyak 868 unit dengan 68 unit diantaranya untuk nakes.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Dirlala), Capt Antoni Arif Priyadi menyebutkan penyediaan kapal untuk isolasi apung ini masih dalam tahap persiapan. Adapun beberapa aspek yang tengah disiapkan untuk isolasi apung ini salah satunya adalah penetapan status kapal sebagai tempat isolasi mandiri oleh Ditjen P2P Kementerian Kesehatan.
"Sedang dipersiapkan juga mengenai jangka waktu pelaksanaan, posisi kapal sandar/berlabuh," ujar Dirlala.
Â
Saksikan Video Ini
Fasilitas
Adapun fasilitas isolasi apung terdiri dari tempat tidur, crew kapal, alat kesehatan, APD untuk crew kapal, tenaga kesehatan, tenaga keamanan, konsumsi dan penanganan limbah medis.
"Saat ini untuk crew kapal yaitu hanya ABK inti dan proses rolling setiap 2 (dua) minggu sekali," ujar Dirlala.
Kapal untuk isolasi apung ini dalam posisi tidak berlayar tetapi ditempatkan atau bersandar di sekitar Pantai Losari. Lokasi tersebut dipilih guna memudahkan pihak Pemkot Makassar melakukan pengawasan dan pendistribusian makanan dan obat-obatan.
"Nantinya akan dilakukan juga monitoring kesehatan tenaga kesehatan dan crew yang bertugas secara berkala. Dan setiap rolling, mereka akan dilakukan test RT-PCR terlebih dahulu," ujarnya.
Sebagai informasi, rencana pemanfaatan kapal untuk isolasi mandiri bagi penderita Covid 19 juga akan dilaksanakan di Lampung. Saat ini prosesnya masih dalam tahap koordinasi dengan Gubernur Lampung dan pihak terkait lainnya.
Â
Advertisement