Liputan6.com, Jakarta Pemerintah memutuskan memberikan keringanan lagi kepada masyarakat. Kali ini dengan memberikan diskon listrik.
Pemerintah memperpanjang diskon listrik hingga Desember 2021. Diskon listrik diberikan kepada 32,6 juta rumah tangga yang terdaftar.
Artikel tentang perpanjangan diskon listrik ini menuai perhatian pembaca Liputan6.com di kanal bisnis. Simak rangkuman 3 berita paling dicari, Senin (19/7/2021):
Advertisement
1. Cara Dapat Diskon Listrik 50 Persen dari PLN: Tak Lagi Login di www.pln.co.id
Pemerintah memperpanjang diskon listrik hingga Desember 2021. Diskon listrik diberikan kepada 32,6 juta rumah tangga yang terdaftar.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan jika pemerintah telah mengalokasikan dana Rp 7,58 Triliun untuk pemberian tarif diskon listrik ini. “Kita tambah sebesar Rp 1,91, triliun sampai desember, jadi seluruh tahun ini,” jelas dia, kemarin.
Adapun yang berhak menerima diskon listrik diberikan kepada masyarakat yang telah berjalan sebelumnya.
Penerimanya, yakni pengguna listrik 450VA dengan besarn diskon 50 persen biaya. Sebelumnya, pengguna ini mendapatkan diskon listrik sebesar 100 persen pada Januari-maret.
2. 3 Pelajaran Penting dari Kisah Sukses John Paul DeJoria, Tunawisma yang Jadi Miliarder
Miliarder John Paul DeJoria merupakan pengusaha yang dikenal sebagai co-founder perusahaan perawatan rambut John Paul Mitchell Systems dan Patron Spirit Company. Sebelum sukses, DeJoria pernah menjadi tunawisma dua kali sebelum ia menjadi miliarder.
Kesuksesannya tidak diraih begitu saja, dikutip laman entrepreneur.com, Minggu (18/7/2021). Berikut empat hal yang dapat dipelajari DeJoria yang mampu bangkit dari kemiskinannya:
1. Jangan Gengsi untuk Meminta Bantuan
Ketika DeJoria menjadi tunawisma, dia terlalu gengsi untuk meminta tempat tinggal kepada ibunya; dia ingin membuatnya sendiri. Sebagai gantinya, dia meminta beberapa ratus dolar untuk menahannya sampai dia bangkit kembali.
3. Jangan Main-main! Jual Obat dan Vitamin Palsu Kena Denda Rp 2 Miliar dan Pidana 5 Tahun
Permintaan obat dan vitamin meningkat di masa pandemi. Kondisi ini pun dimanfaatkan segelintir oknum tak bertanggung jawab menjual vitamin palsu.
Tidak hanya menimbun obat dan vitamin agar langka dan mahal, ada juga pihak tak bertanggung jawab yang membuat obat dan vitamin palsu.
Kenaikan permintaan vitamin karena meningkatnya jumlah masyarakat yang melindungi kesehatannya agar tidak terpapar virus.
Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Rizal Edy Halim mengingatkan agar para oknum tidak melakukan perbuatan curang dengan memproduksi obat dan vitamin palsu tersebut, karena tentu sudah ada sanksi yang menanti jika hukum dilanggar.
Advertisement