Liputan6.com, Jakarta Harga emas turun dalam perdagangan yang bergejolak pada hari Selasa karena dolar menguat. Ini juga membatasi arus masuk ke logam safe-haven meskipun ada beberapa kekhawatiran atas lonjakan kasus COVID-19.
Dikutip dari CNBC, Rabu (21/7/2021), harga emas di pasar spot sedikit berubah pada USD 1.811,51 per ons pada 13:33. ET. Sementara harga emas berjangka AS ditutup naik 0,1 persen menjadi USD 1,811,40.
"Kami telah melihat volatilitas dalam harga emas meningkat sedikit dan itu telah melumpuhkan beberapa posisi beli," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, yang juga mengaitkan penurunan emas dengan dolar yang lebih lemah.
Advertisement
Dolar AS mencapai level tertinggi 3 bulan, mengurangi daya pikat emas.
Namun, lonjakan kasus virus corona di Amerika Serikat dan negara-negara lain mendorong beberapa pembelian safe-haven emas batangan dalam sesi terakhir, dengan emas rebound sebanyak 1,7 persen dari palung satu minggu Senin.
“Banyak orang di pasar emas telah mengalihkan pandangan mereka tahun ini, tetapi jika kita mendapatkan lebih banyak berita buruk di depan COVID dan ekuitas melemah, Anda bisa mendapatkan pembelian di pasar,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Sementara itu, data pada hari Selasa menunjukkan ekspor emas Swiss ke India naik tipis bulan lalu. Sementara pengiriman ke China daratan turun.
"Permintaan fisik memiliki ruang lingkup untuk menyangga penurunan harga emas karena bank sentral tetap menjadi pembeli bersih dan mengingat permintaan konsumen yang terpendam saat toko India dibuka kembali," kata Suki Cooper, analis di Standard Chartered.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Segini Prediksi Harga Emas Dunia pada Pekan Ini
Harga emas bertahan di atas level USD 1.800 per ounce, tetapi analis mengatakan jika logam mulia ini bisa reli menuju posisi USD 1.920 per ounce. Atau sebaliknya memicu aksi jual dan membawa emas ke posisi USD 1.600 pada pekan ini.
"Adapun pendorong harga emas tersebut yakni Dolar AS," kata Broker Komoditas Senior RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan kepada Kitco News, Senin (19/7/2021).
Harga emas pada pekan lalu bertahan, naik mendekati posisi USD 1.830 per ounce meskipun dolar AS menguat.
"Tetapi arah greenback minggu depan bisa menjadi penting untuk emas," kata Pavilonis.
Melemahnya Dolar AS dapat memperkuat pasar emas dan membantunya melanjutkan reli ke posisi USD 1.920, sementara kenaikan tambahan dolar AS dapat memicu aksi jual ke level USD 1.600.
"Ini terjebak di bawah garis tren jangka panjang di bawah DXY. Dolar AS akan menembus ke atas atau mundur. Penurunan dolar AS akan baik untuk emas dan mungkin menjadi titik yang kita butuhkan untuk mencapai USD 1.920," jelas dia.
Advertisement