Sukses

ASDP akan Terapkan Pembayaran Nontunai Secara Penuh pada 2022

Beberapa wilayah diantaranya telah menerapkan metode pembayaran nontunai secara penuh per Juli 2021.

Liputan6.com, Jakarta PT ASDP Indonesian Ferry mulai mengadopsi pembayaran nontunai atau cashless di beberapa pelabuhan yang dilintasi armadanya.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, ASDP terus memperkuat program pengembangan bisnis perseroan diantaranya melalui akselerasi program cashless di seluruh cabang dalam mendukung digitalisasi bisnis penyeberangan.

Beberapa wilayah diantaranya telah menerapkan metode pembayaran nontunai secara penuh per Juli 2021. Diantaranya adalah pelabuhan di Sibolga, Batam, Surabaya, Ketapang, Lembar, Kayangan, dan Balikpapan.

Metode cashless tersebut menggunakan kartu uang elektronik BRIZZI, Mandiri E-money, BNI TapCash, BCA Flazz dan bank transfer.

“Ditargetkan hingga tahun 2022 seluruh pelabuhan dan lintasan ASDP akan dapat melayani pembayaran secara cashless,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (22/7/2021).

Selain itu, dalam pengembangan kawasan pariwisata yang terintegrasi, ASDP mengatakan prosesnya masih terus berjalan. ASDP segera mengembangkan sektor pariwisata Bakauheni Harbour City.

Proyek yang melibatkan lahan seluas 214 hektare itu akan diwujudkan atas kolaborasi Pemprov Lampung dan PT Hutama Karya.

Saat ini, kawasa tersebut telah masih dalam Penetapan Status Kawasan sebagai Proyek Strategis Nasional, pembentukan perusahaan pengelola kawasan, finalisasi detail masterplan, serta perencanaan pengembangan infrastruktur kawasan.

Pada pengembangan tahap pertama direncanakan pembangunan Masjid Bakauheni yang dapat menampung lebih dari 2000 jamaah, pembangunan Theme Park, dan Revitalisasi Taman Budaya Menara Siger.

“Adapun ground breaking tahap pertama ditargetkan mulai pada September 2021, dan diharapkan pada tahun 2022 sudah dapat dibuka dan dinikmati oleh masyarakat,” tulisnya.

 

Saksikan Video Ini

2 dari 2 halaman

Kinerja ASDP

Pada semester I-2021, ASDP berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar 1,69 triliun. Nilai ini 91 persen dari target RKAP 2021 sebesar Rp 1,86 triliun dan naik 18,4 persen dari realisasi semester I-2020 sebesar 1,43 triliun.

“Selanjutnya, ASDP berhasil membukukan laba sebesar Rp 147 miliar atau mencapai 456,8 persen dari target RKAP 2021 sebesar Rp 32 miliar dan mencapai 282, 5 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu yang minus sebesar Rp 80,5 miliar," ujar Ira merinci.

Sementara itu, pada 2021 ini, ASDP menargetkan dapat meraih total pendapatan sebesar Rp 3,8 triliun dengan capaian laba bersih sebesar Rp 111,24 miliar.

Adapun produksi penyeberangan pada tahun ini, ASDP membidik target penumpang yang dilayani sebanyak 5,9 juta orang, kendaraan roda 2 dan 3 sebanyak 3,3 juta unit, kendaraan roda 4 sebanyak 2,9 juta unit, dan total barang yang diangkut sebanyak 1,2 juta ton.