Liputan6.com, Jakarta Startup bidang pertanian Tanijoy diduga melakukan penggelapan dana dari 400 lendernya sebesar Rp 4 miliar. Hal ini diketahui melalui keterangan resmi Himpunan Lender Tanijoy yang diterima Liputan6.com, Senin (26/7/2021).
Ketua I Himpunan Lender Tanijoy Fadhilah Pijar Ash Shiddiq juga mengkonfirmasi kebenaran pernyataan pers tersebut.
Baca Juga
"Betul, email tersebut dari kami. Per hari ini sudah 450 lebih (lender Tanijoy yang terdaftar)," kata Fadhil saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement
Terdapat beberapa poin yang disampaikan Himpunan Lender Tanijoy terkait dugaan penggelapan uang ini. Pertama, Tanijoy diduga memanipulasi semua laporan proyek tani tahun 2020-2021.
"Tanijoy diduga membuat projek investasi fiktif dan menggunakan uang pendana untuk bisnisnya yang lain (Tanijoy Trade)," tulisnya.
Kemudian, Tanijoy diduga penggelapan dana (lender) yang projek dan perhitungan bagi hasilnya telah selesai. Tanijoy juga disebutkan mengelola uang publik tanpa diawasi OJK dan badan pemerintahan apapun sebesar Rp 19 miliar.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
106 Proyek
Per 13 Juni 2021, anggota Himpunan Lender Tanijoy sudah mencapai 400 orang dengan total 106 proyek yang bermasalah dan total estimasi kerugian pendana (lender) mencapai Rp 4,169 miliar dan akan terus bertambah.
Adapun, Tanijoy sendiri ialah startup yang mempertemukan petani yang membutuhkan modal dengan para pendana (lender).
"Seharusnya jika projek tani Tanijoy sudah selesai, maka uang yang menjadi hak pendana (lender) dapat diambil baik dalam keadaan projek untung ataupun rugi," tulisnya.
Hingga berita ini diturunkan, Liputan6.com masih mencoba melakukan konfirmasi ke pihak Tanijoy mengenai keluhan pada lendernya tersebut.
Advertisement