Liputan6.com, Jakarta - Jumlah wirausaha atau entrepreneur di Indonesia masih sangat kalah jauh dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand. Padahal jika dilihat, jumlah penduduk dan potensi pengembangan usaha di Indonesia sangat besar.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, rasio kewirausahaan Indonesia berada di level 3,74 persen. Sedangkan Malaysia, Singapura dan Thailand berada di atas angka 4 persen.
"Rasio kewirausahaan di Indonesia masih rendah 3,74 persen. Ini di bawah negara ASEAN. Thailand jumlah wirausahanya sudah 4,2 persen, Malaysia 4,7 persen, Singapura 8,7 persen," katanya dalam diskusi daring, Jakarta, Rabu (28/7/2021).
Advertisement
Saat ini, sebagian negara maju memiliki rasio kewirausahaan di angka 12 persen. Oleh karena itu, untuk mengejar ketertinggalan tersebut Menteri Teten menargetkan peningkatan secara bertahap.
"Rata-rata negara maju jumlah wirausahanya sudah 12 persen. Untuk menjadi negara maju minimum 4 persen. Makanya kita terus mengejar. Penguatan kewirausahaan masuk RPJMN untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi yang berkualitas," katanya.
Untuk mendorong peningkatan rasio kewirausahaan butuh landasan hukum yang kuat. Oleh sebab itu telah disiapkan sebuah Peraturan Presiden atau Perpres. Aturan ini sudah masuk tahapan final dan akan segera diundangkan.
Ditargetkan pada 2024 Indonesia sudah memiliki rasio kewirausahaan di atas 3,9 persen. "Ini angka yang cukup besar. Kemenkop dan UKM Menaruh perhatian terhadap peningkatan UMKM. Saat ini kami merancang perpres, tengah menunggu proses pengundangan. Sehingga lebih jelas target melahirkan wirausaha baru di tanah air," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pelatihan Wirausaha Bantu Ciptakan Peluang Kerja di Masa Pandemi
Sebelumnya, PT Insight Investments Management (Insight) bekerja sama dengan Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) mengadakan kelas pelatihan kewirausahaan. Fokus dari kegiatan ini adalah mengasah keterampilan dan menciptakan peluang kerja dalam situasi sulit selama masa pandemi.
Direktur PT Insight Investments Management Ria M. Warganda menyatakan bahwa program kelas pelatihan kewirausahaan yang diadakan oleh Insight ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDGs).
“Sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan untuk menghapus kemiskinan dan mengakhiri ketimpangan sosial, Insight akan berupaya dalam memberikan peluang kepada masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi untuk menjadi wirausaha agar dapat memiliki kehidupan yang lebih baik,” kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (13/7/2021).
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat membimbing para alumni kelas pelatihan Insight yang berasal dari masyarakat kurang beruntung secara ekonomi, menjadi orang-orang yang sukses dalam berwirausaha.
"Insight mengalokasikan khusus sebagian pendapatan untuk dana sosial, dimana salah satunya disalurkan pada kegiatan pelatihan kewirausahaan ini. Kami juga berharap dengan semakin besarnya dana kelolaan yang dipercayakan oleh investor, maka kontribusi sosial Insight akan semakin berkembang di kemudian hari," tutup dia.
Advertisement