Sukses

Keuntungan Apple Dkk Justru Melonjak di Tengah Pandemi Covid-19

Apple dalam tiga bulan terakhir hingga 30 Juni 2021 mengantongi keuntungan hampir dua kali lipat.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 menekan banyak bisnis perusahan, termasuk ekonomi negara. Namun, raksasa teknologi seperti Apple, Microsoft, Alphabet dan lainnya justru mengantongi keuntungan besar di tengah meningkatnya permintaan dari para pelanggan di tengah pandemi.

Dilansir BBC, Rabu (28/7/2021), Apple dalam tiga bulan terakhir hingga 30 Juni 2021 mengantongi keuntungan hampir dua kali lipat menjadi USD 21,7 miliar (berkisar Rp 314,6 triliun). Keuntungan ini didorong penjualan iPhone 5G yang dibanderol dengan harga tinggi.

Rekor penjualan Apple tidak hanya didorong pertumbuhan pembelian iPhone, tapi juga langganan digital untuk layanan TV dan streaming musik.

"Kuartal ini, tim kami membangun periode inovasi yang tak tertandingi dengan berbagi produk-produk baru yang kuat dengan para pengguna kami, pada saat menggunakan teknologi untuk menghubungkan orang-orang di mana saja menjadi lebih penting," kata Chief Executive Officer Apple, Tim Cook.

Microsoft mencatatkan laba USD 16,5 miliar (berkisar Rp 239,2 triliun) pada saat yang sama, naik 47 persen year-on-year (yoy). Hal ini berkat permintaan yang besar untuk layanan cloud dan game.

Pihak Microsoft pada Selasa (27/7/2021), mengatakan bahwa penjualan pada kuartal keempat perusahan telah didorong oleh permintaan PC, yang mencakup software Windows serta konsol Xbox baru, meskipun penjualan konten Xbox sedikit menurun.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Alpabet dan Youtube

Kemudian perusahaan induk Google, Alphabet, pada Selasa (27/7/2021), juga melaporkan bahwa penjualan dan laba kuartalan telah melonjak ke rekor tertinggi. Sebagian besar disebabkan peningkatan belanja iklan online, yang menargetkan pelanggan yang terjebak di rumah karena pembatasan selama pandemi.

Platform video miliknya, YouTube, berhasil meningkatkan pendapatan iklan menjadi USD 7 miliar (berkisar Rp 101,4 triliun) dalam tiga bulan yang berakhir pada 30 Juni 2021, dibandingkan dengan USD 3,81 miliar tahun sebelumnya.

"Ada gelombang aktivitas online di banyak bagian dunia, dan kami bangga bahwa layanan kami membantu begitu banyak konsumen dan bisnis," kata Chief Executive Officer Google, Sundar Pichai.

Chief Financial Office Alphabet, Ruth Porat, mengatakan bahwa pendapatan yang mencapai USD61,9 miliar (berkisar Rp 897,4 triliun) juga mencerminkan peningkatan aktivitas online konsumen, seiring sejumlah pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19.