Liputan6.com, Jakarta McDonald mengambil langkah tepat untuk melakukan strategi pemasaran dengan menggandeng boyband K-Pop BTS.
Menu Crispy Chicken Sandwich ala BTS membawa penjualan McDonald melonjak. Perusahaan mencatatkan kenaikan penjualan 25,9 persen pada kuartal ini dan meningkat 14,9 persen dibandingkan 2019.
Baca Juga
Buntut dari Pengakuan Min Hee Jin, Kementerian Pertahanan Korea Bantah Dugaan V BTS Dapat Hak Spesial saat Wajib Militer
Comeback BTS Diduga Bakal Ditunda hingga 2026, Komentar Pimpinan HYBE Mengundang Spekulasi
BTS Ancang-Ancang Comeback, Agensi Bocorkan Kemungkinan 2026 Menjadi Tahun Kembalinya Sang Grup Fenomenal
Raksasa makanan cepat saji itu melaporkan laba bersih pada kuartal kedua mencapai USD 2,22 miliar (Rp 31,8 triliun) atau USD 2,95 (Rp 42 ribu) per sahamnya.
Advertisement
Penjualan bersih McDonald naik sebesar 57 persen menjadi USD 5,89 miliar (Rp 85,2 triliun), melampaui ekspektasi dari USD 5,6 miliar (Rp 81 triliun). Penjualan McDonald secara global juga diketahui melonjak sebesar 40,5 persen dari tahun sebelumnya.
Melansir dari CNBC, Kamis (29/7/2021), CEO McDonald Chris Kempczinski mengatakan bahwa 70 persen restoran McDonald AS telah dibuka kembali.
“Sementara varian delta telah mengakibatkan banyak pemberhentian dan permulaan mengenai kisah COVID di seluruh dunia, orang-orang menjelajah ke luar dan membangun rutinitas baru,” kata Kempczinski. “Itu termasuk kembali untuk makan di tempat secara langsung.”
Saksikan Video Ini
Tidak Hanya di AS
McDonald telah mengalami pemulihan yang kuat di berbagai wilayah selain AS. Penjualan restoran yang berlokasi di Inggris dan Prancis dilaporkan bertumbuh sebesar 75,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Adanya pelonggaran dan lebih sedikitnya penutupan restoran sangat membantu penjualan.
Tidak hanya di Inggris dan Prancis saja, restoran di Brasil dan Jepang pun mencatat adanya peningkatan penjualan yang positif setiap tahun di seluruh wilayahnya.
CFO McDonald, Kevin Ozan menjelaskan perusahaan sedang memantau perkembangan COVID di seluruh dunia seperti Australia, yang menjadi salah satu pasar internasional teratas.
Selanjutnya, susunan kepagawaian menjadi tantangan di AS dan Eropa, meskipun pekerja sangat mudah ditemukan di negara tersebut. Pada Mei lalu, perusahaan mengumumkan kenaikan upah untuk pekerja di restoran AS. Kempczinski menemukan adanya peningkatan jumlah lamaran kerja terutama di negara bagian yang meluncurkan tunjangan untuk pengangguran selama pandemi.
Kempczinski melihat terjadinya tekanan inflasi dari 1 persen menjadi 2 persen pada tahun ini. Harga naik sebesar 6 persen dibandingkan tahun lalu karena biaya untuk tenaga kerja dan makanan menjadi lebih tinggi.
Perusahaan berharap dapat mengelola inflasi pada 2022, memanfaatkan hubungannya dengan pemasok. Salah satu permasalahan yang dialami dalam rantai pasokan McDonald adalah pengiriman yang lambat untuk peralatan yang diproduksi di Asia kepada pasar yang ingin membuka cabang restoran baru.
Penjualan digital di enam pasar teratas Mc Donald menghasilkan USD 8 miliar (Rp 115 triliun) pada paruh pertama tahun ini. McDonald juga meluncurkan program loyalitas di AS pada awal Juli. Hingga saat ini, lebih dari 12 juta konsumen telah bergabung dalam program ini.
Penjualan ditargetkan dapat menyasar remaja menengah ke atas. Lalu, perusahaan berharap pada kuartal ketiga terjadi pertumbuhan penjualan restoran di lima pasar internasional terbesarnya, seperti Inggris, Australia, Prancis, Jerman, dan Kanada, yang akan melampui penjualan 2019.
Reporter: Shania
Advertisement