Sukses

Sistem Bayar Tol Tanpa Henti Diterapkan Mulai 2022, Dimana Saja?

Sistem pembayaran tol non-tunai/nirsentuh tanpa henti berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF) akan mulai diterapkan di Indonesia pada 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan, sistem pembayaran tol nontunai/nirsentuh tanpa henti berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF) akan mulai diterapkan di Indonesia pada 2022.

Sistem transaksi tol ini pun ditargetkan bisa diimplementasikan 100 persen di seluruh tol pada 2023 mendatang.

Ditegaskan Menteri Basuki, ekosistem pembayaran di jalan tol harus tetap berada dalam kendali operator jalan tol. Untuk itulah dirinya mendukung pemanfaatan konsep sharing infrastructure, dengan tujuan meningkatkan instrumen untuk manajemen operasi dan keberlanjutan usaha jalan tol.

"Ini semua harus dipersiapkan sebelum kita menerapkan yang akan kita bangun Multi Lane Free Flow yang harus kita terapkan nanti pada tahun 2023 mendatang," ujar Menteri Basuki dalam sebuah sesi webinar, Kamis (29/8/2021).

Guna mendukung tujuan tersebut, Menteri Basuki baru saja mengirimkan sejumlah staf PUPR untuk mendesain sistem bayar tol tanpa henti menggunakan MLFF ini. "Ada sekitar 9 orang yang kita kirim ikut mendesain rencana MLFF yang akan diterapkan di Indonesia," ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Sistem Pembayaran Tol

Kementerian PUPR sendiri telah menyiapkan sistem pembayaran tol tanpa henti sejak beberapa waktu lalu. Adapun penerapan transaksi tol MLFF ini akan menggunakan teknologi satelit Global Navigation Satelite System (GNSS).

Indonesia disebut-sebut akan jadi negara pertama di dunia yang menerapkan pembayaran tol menggunakan teknologi satelit untuk semua jenis kendaraan, termasuk mobil pribadi. Selama ini, sistem pembayaran MLFF berbasis GNSS digunakan hanya untuk kendaraan berat atau logistik di Eropa.

Skema pembayaran tol tanpa henti ini diproyeksikan mulai bisa dijalankan separuhnya di seluruh jalan tol di Indonesia pada 2022. Implementasinya akan dimulai di kawasan Jabotabek yang memiliki volume lalu lintas tol tinggi, untuk kemudian di ruas tol Jawa dan Bali pada tahun mendatang.